Powered by Blogger.

Pages

Tuesday 13 January 2015

Liputan Perayaan Natal GPdI Negara 2014




Tahun ini perayaan Natal GPdI Negara tetap dilaksanakan pada tanggal 28 Desember 2014. Natal tahun ini GPdI mengangkat tema PENASIHAT AJAIB (Yesaya 9:5).
Bertempat di Gedung Gereja Pantekosta di Indonesia Jl Arjuna no 15 Negara-Bali, perayaan natal dimulai tepat pukul 18.00 WITA. Dikemas dalam suatu pujian penyembahan sekaligus atraksi narator dan akting untuk memberikan gambaran tentang kemahakuasaan Allah Bapa sebagai pencipta alam semesta namun bumi telah dirusak oleh dosa, tetapi kita sangat berharga di mataNya sehingga dengan keajaibanNya, Allah mengaruniakan kepada manusia AnakNya yang tunggal sebagai penebusan dosa bagi umat manusia.
Yesus yang adalah Firman Allah yang hidup telah datang ke dalam dunia memutuskan ikatan dosa, menyelamatkan umatNya dengan lewat siksaan dan salib, mati dan hari yang ketiga Ia bangkit dan naik ke Surga. Firman Allah adalah penasihat ajaib, Karakter Ilahi yang sempurna, Dinamisator, muatan Kuasa Allah, Jaminan Ajaib dalam segala hal, bermujizat, spontanitas,  semuanya adalah wujud Kasih Allah dari dahulu, sekarang dan sampai selamanya (tiada berkesudahan), inilah yang menjadi sub tema Natal kali ini.


Firman Tuhan dibawakan oleh Bp Pdt Meidy Rumenser, gembala GPdI Maranatha Yosomulyo Banyuwangi yang mengangkat tema bahwa Yesuslah Penasihat Ajaib. Dalam dunia, kekacauan merebak, permasalahan begitu banyak seringkali manusia mencari solusi sendiri, nasihat dunia dan filsafat begitu banyak tersebar namun hanya Yesus yang adalah Firman Allah yang hidup menjadi jawaban, nasehat ajaib adalah Firman Tuhan. Dalam segala permasalahan hidup kita marilah kita kembali kepada Firman
Allah, mencari solusi hidup kita lewat Firman Allah yang mengandung kuasa yang ajaib.

Acara juga dimeriahkan oleh paduan suara dari GPdI Tabanan, vokal grup dari GPdI Eklesia Denpasar. Puji Tuhan, keseluruhan acara perayaan Natal GPdI Negara berlangsung dengan lancar, khidmat dan aman berkat kerja keras dari panitia natal. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus Kristus.

Imanuel, Allah beserta Kita.
Haleluya

Berikut album foto liputan perayaan Natal GPdI Negara 28 Desember 2014.



Friday 19 September 2014

Anak yang terhilang




Ayat bacaan renungan : Lukas 15:11-32

Perumpamaan ini diceritakan Yesus untuk mengajarkan bahwa Bapa di Surga sangat mengasihi umat manusia. Diceritakan bahwa seorang bapa memiliki 2 orang anak. Anak yang bungsu meminta jatah warisannya dan pergi keluar dari rumah bapanya. Di luar sana ia berfoya-foya menikmati hidup dan akhirnya habislah hartanya. Demi mengisi perutnya, ia bekerja sebagai penjaga babi. Kelaparan membuat anak bungsu ini mau mengambil ampas yang menjadi makanan babi namun itupun tidak ada yang memberinya. Ia pun tersadar dan ingin pulang ke rumah bapanya, bahkan menjadi pekerja di rumah bapanya pun ia rela karena sudah merasa tidak layak dianggap anak lagi. Namun diluar dugaannya, kasih bapanya membuat ia diterima lagi, diberi jubah yang terbaik dan bapanya memotong anak lembu tambun lalu bersukaria.

Kisah ini mungkin sudah seringkali kita baca atau dengar, dan merasa kita tidak terhilang karena kehidupan kita tidak seperti gambaran anak bungsu ini, tetapi mari kita melihat dari sudut pandang yang berbeda. Anak sulung sangat marah ketika tahu adiknya pulang setelah habis hartanya dan diterima dengan baik oleh bapanya. Ia sangat sakit hati dan melancarkan protes kepada bapanya, ia mulai menghitung-hitung 'jasa'nya dalam bekerja dan ketaatannya kepada bapanya tetapi satu kalipun ia tidak pernah diperlakukan seperti yang bapanya perbuat kepada adiknya.

Luk 15:31 "Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu." Anak sulung ini tidak mengerti jika ia hidup dengan bapanya artinya ia memiliki segala kepunyaan ayahnya juga. Ketidakmengertian anak sulung dikarenakan selama ini ia hanya berusaha bekerja dan taat tanpa mengenal dan dekat dengan bapanya. Seringkali kitalah anak yang sulung ini, beribadah, melayani dan berdoa sebagai suatu rutinitas saja tetapi terhilang dari hadirat Tuhan sehingga tidak mengerti isi hati Bapa. Yang kita pikirkan hanyalah yang bersifat duniawi dan pandangan kita terbatas, padahal jika kita tinggal di dalam Bapa, kita memiliki segalanya. Anak yang bungsu walaupun ia terhilang tetapi ia kembali kepada bapanya, namun anak yang sulung walaupun ia diam dalam rumah bapanya ia menjadi terhilang karena tidak punya keintiman dengan bapanya. Jadi apakah engkau anak yang terhilang?-DHK-

simaklah video di bawah ini  yang mengingatkan tentang hubungan kita dengan Tuhan. Kita bisa saja disebut sebagai anak Tuhan, tetapi apakah kita bisa mengerti tentang maksud Tuhan atas hidup kita? Apakah kita hanya mengasihi Tuhan saat keadaan nyaman saja, tetapi apabila segala sesuatu menjadi sukar, kasih kita kepada Tuhan menjadi pudar?
Video ini penuh dengan keterbatasan untuk menggambarkan kasih Tuhan yang besar tetapi kiranya dapat menjadi pengingat buat kita untuk mengerti besarnya Kasih Tuhan itu.
Tuhan Yesus memberkati.








Wednesday 10 September 2014

Perayaan Hari Kemerdekaan Sekolah Minggu GPdI Negara




Event Peringatan Hari Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 2014 jatuh bertepatan pada hari minggu  dirayakan dengan meriah oleh anak-anak Sekolah Minggu GPdI Negara. Mulai dari kehadiran boneka-boneka lucu saat anak-anak memuji Tuhan, nonton bareng film kartun tentang Tuhan Yesus serta berbagai perlombaan seru yakni, lomba mewarnai, lomba makan donat dan lomba menyanyi.
Potret keceriaan anak-anak Sekolah Minggu GPdI Negara dapat dilihat dalam album foto berikut ini.. 

MERDEKA!!

HALELUYA!!





Saturday 6 September 2014

Saksi


Bacaan Renungan :
Kis 1: 8 "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Suatu waktu, saya diminta oleh teman saya untuk menjadi saksi atas kasusnya di kepolisian. Bukan kasus besar sebenarnya, saya menyanggupinya. Dan ternyata hal ini cukup menguras waktu dan energi saya. Saya harus bolak balik dipanggil ke kepolisian untuk melengkapi pernyataan untuk bukti kasus itu. Beberapa kasus lain yang pernah saya baca di surat kabar, keberadaan saksi pada kasus kecelakaan lalu lintas yang awalnya mau menolong korban kecelakaan, kadangkala justru menyeret saksi tersebut menjadi tersangka. Akhirnya orang banyak berkencederungan untuk menghindar bila diminta menjadi saksi karna banyaknya resiko yang harus dihadapi sebagai seorang saksi.

Namun perintah Tuhan Yesus sangat jelas kepada semua murid Tuhan sebelum Ia naik ke Sorga. Tuhan mau kita semua menjadi saksi-Nya. Sebagaimana menjadi saksi secara duniawi, menjadi saksi Tuhan juga menimbulkan resiko. Mulai dari ketika kita hidup tidak mengikuti gaya hidup dunia ini, kita mulai ditinggalkan teman-teman kita dan dicemooh. Ketika kita memperlihatkan identitas kita sebagai pengikut Kristus, urusan-urusan kita mulai dipersulit dengan birokrasi yang tidak semestinya. Ketika kita mulai menceritakan tentang Kasih Tuhan kepada orang yang belum mengenal Tuhan, kita bisa jadi dibenci. Ada banyak resiko yang harus dihadapi anak Tuhan yang mau menjadi saksi Tuhan.

Tetapi Allah kita sungguh sangat baik, Ia mengerti keterbatasan dan ketidakmampuan kita. Janji-Nya bahwa kita menjadi saksi bukan seorang diri tetapi Roh Kudus yang menolong kita, memberikan hikmat bagaimana harus berkata-kata, menghibur ketika kita dikecewakan dan dikuatkan ketika kita mulai lemah dengan berbagai resiko yang ada. Allah mau, kita dapat mengalami pengalaman rohani saat Roh Kudus menolong kita saat kita menjadi saksi Tuhan.

Jadilah saksi Tuhan, minta Roh Kudus memimpin dan kita akan melihat bagaimana Roh Kudus bekerja luar biasa melalui hidup kita. -HIS-

































Thursday 4 September 2014

Dewasa Rohani dan melayani Tuhan



Ringkasan Khotbah Minggu, 23 Maret 2014
Pdt. N Runkat

Yesaya 32:1-2 "(1) Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan, (2) dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus."

Firman Tuhan YA dan AMIN. Dalam bacaan Firman Tuhan di atas dikatakan sesungguhnya, artinya benar dan tepat! Akurasinya sesuai dengan sasaran. Bahwa Yesus yang adalah Raja yang memerintah menurut kebenaran, karna dasar kebenaran ada di dalam Allah. Dan kita sebagai anak-anak Allah akan menjadi pemimpin sesuai dengan pimpinan Raja diatas segala raja, yakni memimpin menurut keadilan.  Kondisi seperti ini bukanlah orang percaya yang tidak mengerti Firman Allah, tetapi orang-orang percaya yang mempunyai tingkat pengertian yang dalam akan Allah, orang yang dekat dengan Tuhan, orang yang mendapat kepercayaan dari Tuhan yakni mereka yang hidup dekat dengan Tuhan. Mereka inilah juga menjadi tempat perteduhan terhadap ANGIN dan ANGIN RIBUT.

Yesaya 4:5 "Maka TUHAN akan menjadikan di atas seluruh wilayah gunung Sion dan di atas setiap pertemuan yang diadakan di situ segumpal awan pada waktu siang dan segumpal asap serta sinar api yang menyala-nyala pada waktu malam, sebab di atas semuanya itu akan ada kemuliaan TUHAN sebagai tudung". Gunung Sion secara rohani digambarkan sebagai orang percaya yang tingkat kerohaniannya tinggi, seperti gunung yang dekat dengan hadirat Tuhan. Dan sebelum kita lebih dalam merenungkan tentang bagaimana identitas orang percaya yang diangkat menjadi pemimpin yang menjadi tempat perteduhan terhadap Angin dan Angin ribut, kita dapat melihat dalam Yes 4:5 bahwa Tuhanlah menjadikan orang percaya menerima perlindungan di siang dan malam hari dan merasakan kemuliaan Allah sebagai tudung kita. Tuhanlah sumber perlindungan untuk umat kepunyaanNya. Tuhanlah yang menyebabkan kita mengalami pengalaman rohani tentang kemuliaan Tuhan.

Pengalaman-pengalaman rohani bersama Tuhanlah yang menjadikan kita menjadi orang percaya yang kuat didalam Tuhan. Selain mendapat perlindungan dari Allah, kita juga tidak mudah diombang ambingkan oleh segala macam angin, dan angin ribut. Efesus 4:10-14 "(10) Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu. (11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, (12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, (13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, (14) sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan," Jelas sekali ayat di atas menunjukkan bahwa Tuhan ingin memenuhkan hidup kita agar kerohanian kita sejalan dengan waktu tidak semakin pudar atau menetap tetapi jauh lebih mengenal tentang kebenaran Anak Allah, bertumbuh dari anak-anak menjadi lebih dewasa. Orang-orang inilah yang diangkat Allah menjadi pemimpin, ikut memerintah bersama dengan Dia, karena tidak terpengaruh lagi oleh angin (pengajaran sesat), tidak terombang ambing lagi oleh angin dan angin ribut.

Kepada mereka inilah Tuhan mempercayakan pelayananNya, Pengkhotbah 11:4 " Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai." Menabur merupakan kata kerja secara rohani diartikan bekerja melayani Tuhan. Tuhan mengingatkan tentang orang-orang percaya hendaknya selalu bertumbuh dari anak-anak menuju pada kedewasaan rohani. Bagi orang percaya yang dewasa rohani, angin bukanlah hal yang dapat menghalangi untuk melayani Tuhan. Karena jika dalam hidup ini kita hanya berfokus kepada angin saja, membuat kita menjadi ragu, bimbang, terombang ambing, tidak percaya sehingga tidak mau bekerja melayani Tuhan. Apa yang dipercayakan Tuhan kepada kita, lakukanlah itu! Apa yang dikehendaki Tuhan untuk kita kerjakan, kerjakanlah itu! Ingatlah, Tuhanlah yang memulai pekerjaan ini, Ia yang sudah turun tangan, Ia mengajari kita tentang pengalaman rohani tentang perlindungan Tuhan sehingga kita tidak takut terhadap angin, Ia ingin kita bertumbuh dalam kebenaranNya, Ia ingin kita menjadi pemimpin-pemimpin yang memerintah bersama dengan Dia, Raja diatas segala raja.

HALELUYA








Wednesday 3 September 2014

Mujizat atas pemberitaan Firman Allah


Ringkasan Khotbah Minggu 26 Januari 2014
Pdt. N Runkat


1 Korintus 2:4 "Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh,"
Rasul Paulus mengakui dalam dia memberitakan injil keslamatan, hikmat sangat diperlukan, tetapi bukan dengan hikmat manusia tetapi dengan hikmat Allah. Sejak jaman rasul-rasul hingga kini pun banyak filsafat-filsafat dunia yang tumbuh dengan penggunaan kata-kata motivasi yang indah. Tetapi sekali lagi kita mesti mengingat bahwa filsafat, kata-kata hikmat manusia itu sangat terbatas, tidak dapat dibandingkan dengan hikmat Allah. Memberitakan Firman Allah artinya memberitakan tentang Yesus ataupun bersaksi tentang Tuhan jangan dilakukan dengan hikmat atau cara dunia, karena Firman Allah hanya akan berakhir menjadi sebuah kata-kata biasa yang tidak mengandung kekuatan Roh dan Kuasa.

Ketika Yesus masih ada di dunia ini, Ia berkeliling untuk mengajar Firman Allah bahkan disertai mengadakan banyak mujizat. Ini adalah bukti bahwa Pemberitaan Firman Allah yang disampaikan dengan hikmat Allah dan kuasa Roh Kudus menghasilkan MUJIZAT . Mujizat yang sanggup menyembuhkan orang sakit, mengubahkan hati, membuat orang menjadi percaya. Dalam Yohanes 4:1-42 diceritakan tentang Yesus yang sedang bercakap cakap dengan seorang perempuan samaria, bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Dalam perbincangan ini Yesus memberitakan Firman Allah kepada wanita ini. Yesus tahu benar keberadaan wanita samaria ini, segala dosanya dan setiap detail hidupnya. Wanita ini segera merespon Firman yang diberitakan Yesus. Firman itu sudah mengubahnya menjadi orang percaya.

Wanita ini tidak tinggal diam, sebagaimana rasul Paulus yang diubahkan oleh Tuhan lalu menjadi pemberita Firman, wanita ini pun menceritakan tentang Yesus kepada banyak orang di Samaria, tempat asalnya. Firman Tuhan sudah mengubah wanita ini hingga ia tidak tahan untuk bersaksi, memberitakan Firman itu kepada orang yang belum mengenal Allah. Yoh 4:39 "Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi:"Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat." Kata-kata wanita itu telah mengubah hati orang banyak sehingga percaya kepada Tuhan, bukan karena ia pintar berbicara alias memiliki hikmat manusia. Karena secara lahiriah, ia bukan orang beragama bahkan tidak layak untuk dipercaya dalam perkataan, karena ia memiliki 5 suami bahkan ia tinggal bersama dengan pria yang bukan suaminya (yoh 4:17-18). Wanita ini mengalami mujizat perubahan hidup, sehingga ia bersaksi dan memberitakan Firman Allah dengan hikmat Allah disertai dengan kuasa Roh dan ada mujizat! Banyak orang Samaria menjadi percaya dan mencari Yesus.

Yohanes 4:40 banyak orang Samaria yang meminta Yesus menetap tinggal lebih lama lagi karena mereka ingin lebih banyak mendengar tentang Firman Kristus. Yesus akan selalu mengabulkan hati yang rindu dan haus , Firman yang mengandung hikmat Allah akan membuat kita semakin rindu akan kebenaranNya. Bahkan Yoh 4:41 ada lebih banyak lagi orang menjadi percaya, dan pada puncaknya Yoh 4:42 "dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia" mereka menjadi lebih percaya lagi, naik kepada level yang lebih tinggi lagi untuk percaya kepada Firman Allah. Awalnya mereka menjadi percaya akan pemberitaan Firman Allah lewat wanita Samaria ini tetapi ketika mereka langsung bertemu Yesus, mereka menjadi lebih percaya lagi, bahwa Yesuslah Juruselamat dunia. Mujizat yang beruntun akibat dari pemberitaan Firman Allah dengan hikmat Allah.

Kita sebagai orang yang sudah percaya seperti wanita Samaria ini, baiklah kita selalu rindu diubahkan oleh Roh Kudus agar dapat menjadi saksi-saksinya Allah, menjangkau jiwa lewat kesaksian dan Firman Tuhan. Bukan dengan kemampuan hikmat manusia, kata-kata yang indah, kata-kata motivasi yang hanya berasal dari kemampuan manusia yang terbatas, mintalah  Roh Kudus yang memampukan kita menjadi saksi Tuhan yang memberitakan Firman dengan hikmat Allah, maka kita akan melihat banyak mujizat yang mengubahkan hidup orang lain menjadi percaya bahkan lebih percaya lagi kepada Tuhan.

HALELUYA








Monday 1 September 2014

Identitas anak-anak Allah



Ringkasan Khotbah Minggu, 02 Februari 2014
Pdt. N. Runkat

Lukas 1:32 " Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya "

Pesan ini disampaikan malaikat Gabriel kepada Maria, ibu Yesus bahwa ia akan melahirkan seorang Putra yang lahir bukan dari daging tetapi dari Roh Kudus. Pesan ini menyatakan bahwa Yesus akan lahir dari rahim Maria dan bertumbuh seperti layaknya manusia biasa namun ada hal yang spesial bahwa Ia bukan manusia biasa tetapi Ia adalah ANAK ALLAH. Peristiwa besar 2000 tahun yang lalu ini mengubah dunia bahwa Yesus yang adalah Anak Allah Yang Mahatinggi lahir ke dunia untuk misi keslamatan manusia.

Identitas Anak Allah Yang Mahatinggi melekat pada Yesus bahkan kita sebagai orang percaya pun disebut anak Allah. Lukas 6:35-36 "Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." Indentitas sebagai anak Allah memiliki syarat yaitu kita harus diubahkan hingga menjadi sama seperti Bapa di Sorga, memiliki hati Bapa, bersedia dibentuk Roh Kudus sehingga akhirnya menanggalkan sifat daging manusia dan memiliki kepribadian Ilahi.

Matius 5:9 "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah". Salah satu syarat tentang anak-anak Allah adalah orang yang membawa damai. Damai bukan berasal dari dunia, karna di dalam dunia yang sudah rusak ini tidak ada damai. Tetapi damai berasal dari Allah. Sudahkan damai yang kita pancarkan dalam hidup ini kepada lingkungan kita ataukah hanya amarah, kesombongan, iri hati, kebohongan dan hal-hal yang bersifat daging saja yang kita bawa dalam pergaulan hidup kita di dunia ini? Jadilah pembawa damai karena itulah identitas anak Allah.

Predikat anak Allah membawa dampak kekekalan bagi kita dalam Kerajaan Sorga, namun selama kita masih hidup dalam dunia ini, saat inilah kita mengalami proses pembentukan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi. Proses ini membutuhkan Firman Allah dan Roh Kudus untuk membentuk kepribadian kita untuk menjadi serupa dengan Yesus, karena Yesuslah yang disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Betapa rindu hati kita untuk selalu masuk dalam rencana besar Allah, keslamatan kekal dan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi.

HALELUYA