Powered by Blogger.

Pages

Friday 19 September 2014

Anak yang terhilang




Ayat bacaan renungan : Lukas 15:11-32

Perumpamaan ini diceritakan Yesus untuk mengajarkan bahwa Bapa di Surga sangat mengasihi umat manusia. Diceritakan bahwa seorang bapa memiliki 2 orang anak. Anak yang bungsu meminta jatah warisannya dan pergi keluar dari rumah bapanya. Di luar sana ia berfoya-foya menikmati hidup dan akhirnya habislah hartanya. Demi mengisi perutnya, ia bekerja sebagai penjaga babi. Kelaparan membuat anak bungsu ini mau mengambil ampas yang menjadi makanan babi namun itupun tidak ada yang memberinya. Ia pun tersadar dan ingin pulang ke rumah bapanya, bahkan menjadi pekerja di rumah bapanya pun ia rela karena sudah merasa tidak layak dianggap anak lagi. Namun diluar dugaannya, kasih bapanya membuat ia diterima lagi, diberi jubah yang terbaik dan bapanya memotong anak lembu tambun lalu bersukaria.

Kisah ini mungkin sudah seringkali kita baca atau dengar, dan merasa kita tidak terhilang karena kehidupan kita tidak seperti gambaran anak bungsu ini, tetapi mari kita melihat dari sudut pandang yang berbeda. Anak sulung sangat marah ketika tahu adiknya pulang setelah habis hartanya dan diterima dengan baik oleh bapanya. Ia sangat sakit hati dan melancarkan protes kepada bapanya, ia mulai menghitung-hitung 'jasa'nya dalam bekerja dan ketaatannya kepada bapanya tetapi satu kalipun ia tidak pernah diperlakukan seperti yang bapanya perbuat kepada adiknya.

Luk 15:31 "Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu." Anak sulung ini tidak mengerti jika ia hidup dengan bapanya artinya ia memiliki segala kepunyaan ayahnya juga. Ketidakmengertian anak sulung dikarenakan selama ini ia hanya berusaha bekerja dan taat tanpa mengenal dan dekat dengan bapanya. Seringkali kitalah anak yang sulung ini, beribadah, melayani dan berdoa sebagai suatu rutinitas saja tetapi terhilang dari hadirat Tuhan sehingga tidak mengerti isi hati Bapa. Yang kita pikirkan hanyalah yang bersifat duniawi dan pandangan kita terbatas, padahal jika kita tinggal di dalam Bapa, kita memiliki segalanya. Anak yang bungsu walaupun ia terhilang tetapi ia kembali kepada bapanya, namun anak yang sulung walaupun ia diam dalam rumah bapanya ia menjadi terhilang karena tidak punya keintiman dengan bapanya. Jadi apakah engkau anak yang terhilang?-DHK-

simaklah video di bawah ini  yang mengingatkan tentang hubungan kita dengan Tuhan. Kita bisa saja disebut sebagai anak Tuhan, tetapi apakah kita bisa mengerti tentang maksud Tuhan atas hidup kita? Apakah kita hanya mengasihi Tuhan saat keadaan nyaman saja, tetapi apabila segala sesuatu menjadi sukar, kasih kita kepada Tuhan menjadi pudar?
Video ini penuh dengan keterbatasan untuk menggambarkan kasih Tuhan yang besar tetapi kiranya dapat menjadi pengingat buat kita untuk mengerti besarnya Kasih Tuhan itu.
Tuhan Yesus memberkati.








Wednesday 10 September 2014

Perayaan Hari Kemerdekaan Sekolah Minggu GPdI Negara




Event Peringatan Hari Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 2014 jatuh bertepatan pada hari minggu  dirayakan dengan meriah oleh anak-anak Sekolah Minggu GPdI Negara. Mulai dari kehadiran boneka-boneka lucu saat anak-anak memuji Tuhan, nonton bareng film kartun tentang Tuhan Yesus serta berbagai perlombaan seru yakni, lomba mewarnai, lomba makan donat dan lomba menyanyi.
Potret keceriaan anak-anak Sekolah Minggu GPdI Negara dapat dilihat dalam album foto berikut ini.. 

MERDEKA!!

HALELUYA!!





Saturday 6 September 2014

Saksi


Bacaan Renungan :
Kis 1: 8 "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Suatu waktu, saya diminta oleh teman saya untuk menjadi saksi atas kasusnya di kepolisian. Bukan kasus besar sebenarnya, saya menyanggupinya. Dan ternyata hal ini cukup menguras waktu dan energi saya. Saya harus bolak balik dipanggil ke kepolisian untuk melengkapi pernyataan untuk bukti kasus itu. Beberapa kasus lain yang pernah saya baca di surat kabar, keberadaan saksi pada kasus kecelakaan lalu lintas yang awalnya mau menolong korban kecelakaan, kadangkala justru menyeret saksi tersebut menjadi tersangka. Akhirnya orang banyak berkencederungan untuk menghindar bila diminta menjadi saksi karna banyaknya resiko yang harus dihadapi sebagai seorang saksi.

Namun perintah Tuhan Yesus sangat jelas kepada semua murid Tuhan sebelum Ia naik ke Sorga. Tuhan mau kita semua menjadi saksi-Nya. Sebagaimana menjadi saksi secara duniawi, menjadi saksi Tuhan juga menimbulkan resiko. Mulai dari ketika kita hidup tidak mengikuti gaya hidup dunia ini, kita mulai ditinggalkan teman-teman kita dan dicemooh. Ketika kita memperlihatkan identitas kita sebagai pengikut Kristus, urusan-urusan kita mulai dipersulit dengan birokrasi yang tidak semestinya. Ketika kita mulai menceritakan tentang Kasih Tuhan kepada orang yang belum mengenal Tuhan, kita bisa jadi dibenci. Ada banyak resiko yang harus dihadapi anak Tuhan yang mau menjadi saksi Tuhan.

Tetapi Allah kita sungguh sangat baik, Ia mengerti keterbatasan dan ketidakmampuan kita. Janji-Nya bahwa kita menjadi saksi bukan seorang diri tetapi Roh Kudus yang menolong kita, memberikan hikmat bagaimana harus berkata-kata, menghibur ketika kita dikecewakan dan dikuatkan ketika kita mulai lemah dengan berbagai resiko yang ada. Allah mau, kita dapat mengalami pengalaman rohani saat Roh Kudus menolong kita saat kita menjadi saksi Tuhan.

Jadilah saksi Tuhan, minta Roh Kudus memimpin dan kita akan melihat bagaimana Roh Kudus bekerja luar biasa melalui hidup kita. -HIS-

































Thursday 4 September 2014

Dewasa Rohani dan melayani Tuhan



Ringkasan Khotbah Minggu, 23 Maret 2014
Pdt. N Runkat

Yesaya 32:1-2 "(1) Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan, (2) dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus."

Firman Tuhan YA dan AMIN. Dalam bacaan Firman Tuhan di atas dikatakan sesungguhnya, artinya benar dan tepat! Akurasinya sesuai dengan sasaran. Bahwa Yesus yang adalah Raja yang memerintah menurut kebenaran, karna dasar kebenaran ada di dalam Allah. Dan kita sebagai anak-anak Allah akan menjadi pemimpin sesuai dengan pimpinan Raja diatas segala raja, yakni memimpin menurut keadilan.  Kondisi seperti ini bukanlah orang percaya yang tidak mengerti Firman Allah, tetapi orang-orang percaya yang mempunyai tingkat pengertian yang dalam akan Allah, orang yang dekat dengan Tuhan, orang yang mendapat kepercayaan dari Tuhan yakni mereka yang hidup dekat dengan Tuhan. Mereka inilah juga menjadi tempat perteduhan terhadap ANGIN dan ANGIN RIBUT.

Yesaya 4:5 "Maka TUHAN akan menjadikan di atas seluruh wilayah gunung Sion dan di atas setiap pertemuan yang diadakan di situ segumpal awan pada waktu siang dan segumpal asap serta sinar api yang menyala-nyala pada waktu malam, sebab di atas semuanya itu akan ada kemuliaan TUHAN sebagai tudung". Gunung Sion secara rohani digambarkan sebagai orang percaya yang tingkat kerohaniannya tinggi, seperti gunung yang dekat dengan hadirat Tuhan. Dan sebelum kita lebih dalam merenungkan tentang bagaimana identitas orang percaya yang diangkat menjadi pemimpin yang menjadi tempat perteduhan terhadap Angin dan Angin ribut, kita dapat melihat dalam Yes 4:5 bahwa Tuhanlah menjadikan orang percaya menerima perlindungan di siang dan malam hari dan merasakan kemuliaan Allah sebagai tudung kita. Tuhanlah sumber perlindungan untuk umat kepunyaanNya. Tuhanlah yang menyebabkan kita mengalami pengalaman rohani tentang kemuliaan Tuhan.

Pengalaman-pengalaman rohani bersama Tuhanlah yang menjadikan kita menjadi orang percaya yang kuat didalam Tuhan. Selain mendapat perlindungan dari Allah, kita juga tidak mudah diombang ambingkan oleh segala macam angin, dan angin ribut. Efesus 4:10-14 "(10) Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu. (11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, (12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, (13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, (14) sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan," Jelas sekali ayat di atas menunjukkan bahwa Tuhan ingin memenuhkan hidup kita agar kerohanian kita sejalan dengan waktu tidak semakin pudar atau menetap tetapi jauh lebih mengenal tentang kebenaran Anak Allah, bertumbuh dari anak-anak menjadi lebih dewasa. Orang-orang inilah yang diangkat Allah menjadi pemimpin, ikut memerintah bersama dengan Dia, karena tidak terpengaruh lagi oleh angin (pengajaran sesat), tidak terombang ambing lagi oleh angin dan angin ribut.

Kepada mereka inilah Tuhan mempercayakan pelayananNya, Pengkhotbah 11:4 " Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai." Menabur merupakan kata kerja secara rohani diartikan bekerja melayani Tuhan. Tuhan mengingatkan tentang orang-orang percaya hendaknya selalu bertumbuh dari anak-anak menuju pada kedewasaan rohani. Bagi orang percaya yang dewasa rohani, angin bukanlah hal yang dapat menghalangi untuk melayani Tuhan. Karena jika dalam hidup ini kita hanya berfokus kepada angin saja, membuat kita menjadi ragu, bimbang, terombang ambing, tidak percaya sehingga tidak mau bekerja melayani Tuhan. Apa yang dipercayakan Tuhan kepada kita, lakukanlah itu! Apa yang dikehendaki Tuhan untuk kita kerjakan, kerjakanlah itu! Ingatlah, Tuhanlah yang memulai pekerjaan ini, Ia yang sudah turun tangan, Ia mengajari kita tentang pengalaman rohani tentang perlindungan Tuhan sehingga kita tidak takut terhadap angin, Ia ingin kita bertumbuh dalam kebenaranNya, Ia ingin kita menjadi pemimpin-pemimpin yang memerintah bersama dengan Dia, Raja diatas segala raja.

HALELUYA








Wednesday 3 September 2014

Mujizat atas pemberitaan Firman Allah


Ringkasan Khotbah Minggu 26 Januari 2014
Pdt. N Runkat


1 Korintus 2:4 "Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh,"
Rasul Paulus mengakui dalam dia memberitakan injil keslamatan, hikmat sangat diperlukan, tetapi bukan dengan hikmat manusia tetapi dengan hikmat Allah. Sejak jaman rasul-rasul hingga kini pun banyak filsafat-filsafat dunia yang tumbuh dengan penggunaan kata-kata motivasi yang indah. Tetapi sekali lagi kita mesti mengingat bahwa filsafat, kata-kata hikmat manusia itu sangat terbatas, tidak dapat dibandingkan dengan hikmat Allah. Memberitakan Firman Allah artinya memberitakan tentang Yesus ataupun bersaksi tentang Tuhan jangan dilakukan dengan hikmat atau cara dunia, karena Firman Allah hanya akan berakhir menjadi sebuah kata-kata biasa yang tidak mengandung kekuatan Roh dan Kuasa.

Ketika Yesus masih ada di dunia ini, Ia berkeliling untuk mengajar Firman Allah bahkan disertai mengadakan banyak mujizat. Ini adalah bukti bahwa Pemberitaan Firman Allah yang disampaikan dengan hikmat Allah dan kuasa Roh Kudus menghasilkan MUJIZAT . Mujizat yang sanggup menyembuhkan orang sakit, mengubahkan hati, membuat orang menjadi percaya. Dalam Yohanes 4:1-42 diceritakan tentang Yesus yang sedang bercakap cakap dengan seorang perempuan samaria, bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Dalam perbincangan ini Yesus memberitakan Firman Allah kepada wanita ini. Yesus tahu benar keberadaan wanita samaria ini, segala dosanya dan setiap detail hidupnya. Wanita ini segera merespon Firman yang diberitakan Yesus. Firman itu sudah mengubahnya menjadi orang percaya.

Wanita ini tidak tinggal diam, sebagaimana rasul Paulus yang diubahkan oleh Tuhan lalu menjadi pemberita Firman, wanita ini pun menceritakan tentang Yesus kepada banyak orang di Samaria, tempat asalnya. Firman Tuhan sudah mengubah wanita ini hingga ia tidak tahan untuk bersaksi, memberitakan Firman itu kepada orang yang belum mengenal Allah. Yoh 4:39 "Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi:"Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat." Kata-kata wanita itu telah mengubah hati orang banyak sehingga percaya kepada Tuhan, bukan karena ia pintar berbicara alias memiliki hikmat manusia. Karena secara lahiriah, ia bukan orang beragama bahkan tidak layak untuk dipercaya dalam perkataan, karena ia memiliki 5 suami bahkan ia tinggal bersama dengan pria yang bukan suaminya (yoh 4:17-18). Wanita ini mengalami mujizat perubahan hidup, sehingga ia bersaksi dan memberitakan Firman Allah dengan hikmat Allah disertai dengan kuasa Roh dan ada mujizat! Banyak orang Samaria menjadi percaya dan mencari Yesus.

Yohanes 4:40 banyak orang Samaria yang meminta Yesus menetap tinggal lebih lama lagi karena mereka ingin lebih banyak mendengar tentang Firman Kristus. Yesus akan selalu mengabulkan hati yang rindu dan haus , Firman yang mengandung hikmat Allah akan membuat kita semakin rindu akan kebenaranNya. Bahkan Yoh 4:41 ada lebih banyak lagi orang menjadi percaya, dan pada puncaknya Yoh 4:42 "dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia" mereka menjadi lebih percaya lagi, naik kepada level yang lebih tinggi lagi untuk percaya kepada Firman Allah. Awalnya mereka menjadi percaya akan pemberitaan Firman Allah lewat wanita Samaria ini tetapi ketika mereka langsung bertemu Yesus, mereka menjadi lebih percaya lagi, bahwa Yesuslah Juruselamat dunia. Mujizat yang beruntun akibat dari pemberitaan Firman Allah dengan hikmat Allah.

Kita sebagai orang yang sudah percaya seperti wanita Samaria ini, baiklah kita selalu rindu diubahkan oleh Roh Kudus agar dapat menjadi saksi-saksinya Allah, menjangkau jiwa lewat kesaksian dan Firman Tuhan. Bukan dengan kemampuan hikmat manusia, kata-kata yang indah, kata-kata motivasi yang hanya berasal dari kemampuan manusia yang terbatas, mintalah  Roh Kudus yang memampukan kita menjadi saksi Tuhan yang memberitakan Firman dengan hikmat Allah, maka kita akan melihat banyak mujizat yang mengubahkan hidup orang lain menjadi percaya bahkan lebih percaya lagi kepada Tuhan.

HALELUYA








Monday 1 September 2014

Identitas anak-anak Allah



Ringkasan Khotbah Minggu, 02 Februari 2014
Pdt. N. Runkat

Lukas 1:32 " Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya "

Pesan ini disampaikan malaikat Gabriel kepada Maria, ibu Yesus bahwa ia akan melahirkan seorang Putra yang lahir bukan dari daging tetapi dari Roh Kudus. Pesan ini menyatakan bahwa Yesus akan lahir dari rahim Maria dan bertumbuh seperti layaknya manusia biasa namun ada hal yang spesial bahwa Ia bukan manusia biasa tetapi Ia adalah ANAK ALLAH. Peristiwa besar 2000 tahun yang lalu ini mengubah dunia bahwa Yesus yang adalah Anak Allah Yang Mahatinggi lahir ke dunia untuk misi keslamatan manusia.

Identitas Anak Allah Yang Mahatinggi melekat pada Yesus bahkan kita sebagai orang percaya pun disebut anak Allah. Lukas 6:35-36 "Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." Indentitas sebagai anak Allah memiliki syarat yaitu kita harus diubahkan hingga menjadi sama seperti Bapa di Sorga, memiliki hati Bapa, bersedia dibentuk Roh Kudus sehingga akhirnya menanggalkan sifat daging manusia dan memiliki kepribadian Ilahi.

Matius 5:9 "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah". Salah satu syarat tentang anak-anak Allah adalah orang yang membawa damai. Damai bukan berasal dari dunia, karna di dalam dunia yang sudah rusak ini tidak ada damai. Tetapi damai berasal dari Allah. Sudahkan damai yang kita pancarkan dalam hidup ini kepada lingkungan kita ataukah hanya amarah, kesombongan, iri hati, kebohongan dan hal-hal yang bersifat daging saja yang kita bawa dalam pergaulan hidup kita di dunia ini? Jadilah pembawa damai karena itulah identitas anak Allah.

Predikat anak Allah membawa dampak kekekalan bagi kita dalam Kerajaan Sorga, namun selama kita masih hidup dalam dunia ini, saat inilah kita mengalami proses pembentukan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi. Proses ini membutuhkan Firman Allah dan Roh Kudus untuk membentuk kepribadian kita untuk menjadi serupa dengan Yesus, karena Yesuslah yang disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Betapa rindu hati kita untuk selalu masuk dalam rencana besar Allah, keslamatan kekal dan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi.

HALELUYA



Monday 21 April 2014

Menjadi Seperti Yesus, melayani dengan Kasih



Bacaan Renungan Firman Tuhan : Yohanes 13: 1-20

(4) Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
(5) kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.

Salah satu kejadian sebelum paskah diceritakan dalam Yohanes 13. Saat itu di dalam ruangan itu berkumpul murid-murid Yesus dan juga Yesus. Yesus sudah mengetahui bahwa waktunya sudah sangat dekat bahwa Ia akan diserahkan untuk menjalani hukuman mati. Kita bisa membayangkan suasana hati Yesus saat itu, tapi ditengah semuanya itu Yesus mengajarkan satu hal pada murid-muridnya yaitu MELAYANI DENGAN KASIH.

Konsep MELAYANI ini diperkenalkan atau dicontohkan Yesus sangat berbeda dengan konsep dunia. Jika di dunia ini khususnya pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa melakukan moto melayani, akan tetapi atas dasar agar pelanggannya tidak beralih pada perusahaan lain dan agar nama perusahaan semakin baik serta akhirnya perusahaan ini mendapatkan profit atau laba atau keuntungan. Tetapi Yesus mengambil bagian melayani yang paling hina yaitu sebagai orang yang membasuh kaki murid-muridNya yang sebenarnya tidak layak Ia lakukan, tanpa motivasi untuk mencari keuntungan diriNya sendiri.

2 orang dari antara muridNya yang menonjol pada Yohanes 13 ini adalah Yudas Iskariot dan Petrus. Yudas Iskariot salah satu murid Tuhan yang cintanya kepada harta (dunia) lebih besar dari cintanya kepada Yesus sehingga mengkhianati gurunya sendiri. Simon Petrus merupakan murid Tuhan yang imannya sering goyah. Yesus sangat mengenal murid-muridNya itu, ketika Ia membasuh kaki Yudas, Yesus tahu bahwa Ia membasuh kaki orang yang akan mengkhianati dan menjual diriNya. Dan saat Yesus membasuh kaki Petrus, Yesus tahu bahwa Ia membasuh kaki orang yang akan menyangkal diriNya.

Ini adalah teladan yang diberikan Yesus kepada kita sebagai murid Tuhan. Membasuh kaki bukan hanya secara lahiriah  tetapi menempatkan diri kita sebagai seorang hamba yang melayani Tuhan dan mengasihi sesama dengan kasih. Marilah kita mengiring Tuhan sesuai dengan teladan yang diberikan Yesus dan melayani Tuhan dengan dasar KASIH meskipun kita berada di tengah orang yang merendahkan, mengkhianati, bahkan ditengah penderitaan sekalipun. Karna walaupun Yesus mengalami penderitaan namun Ia sudah bangkit dan memberikan jalan kepada kita agar menjadi pemenang bahkan lebih dari pemenang di dalam Dia. Karena janjiNya yaitu Yohanes 13:17 "Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya."-DHK-

song :
Melayani melayani lebih sungguh 
Melayani melayani lebih sungguh 
Tuhan lebih dulu melayani kepadaku
Melayani melayani lebih sungguh




Saturday 5 April 2014

Panggilan Allah




Ringkasan Khotbah Minggu, 12 Januari 2014
Pdt. N Runkat

1 Korintus 1:24 " tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah."

 Panggilan Allah terhadap orang percaya tidak mengenal latar belakang dan mengandung maksud dan tujuan Allah. Secara harafiah jika kita dipanggil oleh seseorang itu artinya kita bergerak meninggalkan posisi semula dan mendekat kepada orang yang memanggil kita. Begitu pula dalam panggilan Allah, kita harus meninggalkan kehidupan lama dan mendekat pada TUHAN serta mendengarkan apa yang diinginkan TUHAN. Yang harus diingat adalah apa yang keluar dari Tuhan adalah FIRMAN TUHAN, dan itu mengandung kuasa.

Jika kita dipanggil Tuhan maka apa yang mengikat kita akan dilepaskan karena panggilan Tuhan penuh dengan kuasa dan mengandung kekuatan Allah dan hikmat Allah. Inilah jaminan bila hidup kita dekat dengan Tuhan dan menuruti panggilanNya. Di dalam Allah ada kekuatan yang tidak terbatas, sangat berbeda dengan kekuatan yang ada dalam dunia ini. Selain itu juga mengandung HIKMAT ALLAH.
1 Korintus 1:25 "Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia."
Sungguh tidak dapat dibandingkan Kekuatan dan Hikmat Allah terhadap dunia ini karena sepintar dan sekuatnya manusia itu adalah bodoh dan lemah di hadapan Allah. Namun ironisnya panggilan Allah juga merupakan hal yang tidak masuk akal bagi manusia adalah seorang yang dipanggil Allah merupakan seorang pelayan.
Matius 20:26-28 " Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiap ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Yesus adalah contoh sempurna dalam panggilan Allah, Ia datang ke dalam dunia untuk melayani. Begitupun juga dengan orang percaya, jika kita mengikuti panggilan Allah maka kita harus melayani Tuhan. Karena seorang Pelayan Tuhan adalah kepanjangan tangan Tuhan artinya melakukan pekerjaan Tuhan dan melakukan apa yang diinginkan Tuhan. Tunaikan panggilan Tuhan dan layanilah Tuhan maka kita akan menerima Kekuatan Kuasa Allah dan Hikmat Allah yang dinyatakanNya dalam hidup kita.

HALELUYA







Thursday 3 April 2014

Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.



Ringkasan Khotbah Minggu, 8 Desember 2013
Pdt. N. Runkat

Matius 5:4 "Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur."
Ucapan Bahagia yang diberitakan Yesus kepada orang banyak yang mengikuti Dia (Mat 4:25). Orang banyak itu berbondong-bondong mengikuti Yesus setelah mereka melihat perbuatan mujizat yang dikerjakan Yesus. Ada harapan di hati mereka tentang Yesus adalah Mesias yang akan membebaskan mereka dari penjajahan. Keadaan orang-orang ini adalah orang-orang yang menderita, penuh dengan kelemahan dan mengalami tekanan penjajahan Romawi. Tetapi hal yang diajarkan Yesus sangat bertolak belakang dengan logika manusia. Orang yang berdukacita adalah orang yang berbahagia. Secara logika manusia, bila ada dukacita maka tidak mungkin ada kebahagiaan. Tetapi Firman Tuhan tidak mungkin gagal, didalam Tuhan, orang yang berdukacita itu berbahagia.

Dukacita atau Sengsara di dalam Tuhan yang disebut berbahagia itu berkaitan dengan :
1. Penderitaan membawa kita untuk menerima janji Allah.
Roma 8:17 " Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia."
Jika kita menderita bersama dengan Tuhan ataupun menderita karena Tuhan maka kita adalah orang yang berhak menerima janji Allah dan disebut anak yaitu juga ahli waris.

2. Penderitaan membawa kita untuk menerima Kemuliaan Allah.
Dalam Roma 8:17 pun dijelaskan bahwa yang menderita bersama-sama dengan Dia selain menjadi ahli waris maka kita juga akan dipermuliakan bersama dengan Allah.

Menderita bersama dengan Tuhan artinya kita berbahagia karena Tuhan menyediakan Penghibur yaitu Roh Kudus yang akan meyakinkan iman kita bahwa penderitaan yang kita alami di dalam dunia ini bagi Tuhan kecil dibandingkan dengan kemuliaan yang akan kita terima.
Roma 8:18 " Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita."
2 Korintus 4:17 " Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. 
Inilah yang menjadi penghiburan buat kita yang menderita bersama dengan Tuhan bahwa, penderitaan di dunia ini ringan, tidak kekal dan terbatas tetapi ganjaran buat kita adalah kemuliaan yang kekal. Amin!

3. Penderitaan akan membawa kita merasakan kekuatan Allah.
1 Korintus 10:13 " Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya."
Filipi 4:13 " Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
Kunci kebahagiaan dalam penderitaan di dalam Tuhan adalah kita akan menerima kekuatan yang Tuhan berikan ketika kita menderita. Inilah yang dimaksud ketika Tuhan Yesus mengajarkan tentang Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Bahwa orang yang ikut menderita di dalam Tuhan tidak akan pernah ditinggalkan, tetapi justru dalam penderitaan itulah kita akan menerima janji Allah akan kemuliaan yang kekal dibandingkan dengan penderitaan yang tidak kekal bahkan kita akan mengalami Kuasa Allah bekerja didalam kita, serta Roh Kudus yang akan selalu menghibur dan menguatkan iman kita.


HALELUYA.












Tuesday 1 April 2014

Mengalami Kehadiran Tuhan


Ringkasan Khotbah Minggu, 1 Desember 2013
Pdt. N. Runkat

Kisah Para Rasul 10:40-41 "Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati."

Ayat-ayat diatas merupakan khotbah atau Kesaksian Petrus tentang Yesus Kristus kepada Kornelius. seorang yang bukan Yahudi tetapi rindu akan kebenaran Firman Tuhan. Yesus Kristus telah disalibkan karena dosa umat manusia, masuk dalam dunia maut tetapi pada hari yang ketiga Allah membangkitkanNya. Setelah kebangkitan, Yesus menampakkan diri kepada murid-muridNya. Penampakan Yesus kepada murid-muridNya ini menunjukkan kehadiranNya. Murid-muridNya yang saat itu merasa frustasi, kehilangan arah dan harapan tetapi  kehadiran Yesus adalah untuk menghibur, menguatkan dan menunjukkan kepada murid-muridNya bahwa Ia telah menang atas maut, ini adalah suatu kabar kemenangan di tengah penderitaan murid-murid setelah kematian Yesus. Tetapi mengapa tidak kepada semua orang? Mengapa hanya kepada orang-orang yang ditentukan saja? Allah telah menentukan siapa saja yang mengalami kehadiranNya, ini berarti ada kriteria khusus.
Matius 5:8 " Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah."
Tuhan menampakkan diriNya hanya kepada orang-orang pilihanNya yaitu  mereka yang hidup dalam kekudusan, yang mau menderita bersama Kristus, yang mata hatinya diterangi iman, yang hidup selalu didalam Tuhan, yang taat akan Firman Tuhan dan yang hatinya suci. Tuhan menampakkan diriNya sama dengan menunjukkan kehadiranNya dan apabila Ia hadir maka akan ada mujizat seperti pada waktu Petrus gagal menangkap ikan ( Yoh 21:1-14), memberikan penghiburan (Yoh 20:19-20), menguatkan hati yang lemah (Yoh 20:27-28) , membela serta memberikan kemenangan. Jika kita hidup di dalam Tuhan maka kita akan selalu bersukacita karena ada iman, walaupun banyak tantangan tetapi Tuhan menunjukkan kehadiranNya dan mewujudkan KuasaNya yang tidak terbatas di dalam kita.

Orang-orang yang mengalami kehadiran Tuhan inilah yang merupakan saksi-saksi Tuhan juga. Karena bukan kepada seluruh bangsa Ia menampakkan diri tetapi hanya kepada saksi-saksi. Sebelum Yesus terangkat naik ke Sorga, Ia memberikan Amanat Agung :
Kisah Para Rasul 1:8 " Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Saksi Tuhan akan diperlengkapi dengan Kuasa Roh Kudus dan sebagaimana Rasul-Rasul menantikan perjanjian Allah dengan SEHATI BERTEKUN dalam DOA (Kis 1:12-14), marilah kita tetap bertekun dalam Doa dan tetap minta selalu dipenuhkan KUASA ROH KUDUS karena Tuhan akan menampakkan diri lewat KuasaNya, lewat Firman Allah dan lewat Roh Kudus, itulah tanda kehadiran Tuhan. Dalam Kisah Rasul 1:3 menyatakan bahwa Yesus berulang-ulang menampakkan diri, mengadakan mujizat dan berbicara tentang Kerajaan Allah maka bila kita hidup sebagai saksi Tuhan dan bertekun dalam Dia, Tuhan akan menunjukkan kehadiranNya dalam hidup kita. Mengadakan mujizat, menguatkan iman kita, memberikan kemenangan-kemenangan dalam keterbatasan hidup kita. Carilah Hadirat Tuhan selalu!


HALELUYA


Wednesday 19 March 2014

Kuasa Anak Domba




Ringkasan Khotbah Minggu, 24 November 2013
Pdt. N. Runkat

Wahyu 5:11-12 "Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, mahluk-mahluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"

Suatu Penglihatan yang oleh diperlihatkan Allah kepada Yohanes dan dicatat dalam Kitab Wahyu tentang kebesaran Allah yang tidak pernah berubah sejak dunia dijadikan hingga pada akhir zaman. Yang dimaksud dengan Anak Domba yang disembelih itu adalah Yesus. KematianNya di kayu salib membuktikan bahwa Ia adalah Anak Domba yang disembelih sehingga Ia layak untuk menerima Kuasa dan kemuliaan hingga akhir zaman. Kesaksian tentang kehidupan Yesus ketika ada di dunia ini tertulis dalam Kis 10:38 "yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia."

Ketika Yesus melayani di atas muka bumi ini, Yesus aktif bekerja, berkeliling, berbuat baik dan mengadakan mujizat, itu semua dilakukanNya dengan KUASA yang Allah berikan. Kita sebagai pengikut Kristus, inilah yang harus kita lakukan. AKTIF BEKERJA MELAYANI TUHAN!! Kita sebagai orang percaya mendapat bagian untuk menerima Kuasa Allah. Potensi dan Talenta sudah Tuhan beri kepada setiap orang, kesediaan untuk aktif bekerja merupakan pilihan kita. Sebagaimana perumpaan tentang talenta dalam Matius 25:14-30, ada yang menerima 5 talenta, 2 talenta dan 1 talenta. Yang menerima 5 dan 2 talenta bekerja agar talenta itu menghasilkan laba tetapi yang menerima 1 talenta hanya menggali lobang di dalam tanah dan menyimpan talentanya disitu karena ia berpikir bahwa tuannya kejam dan tidak adil. Tanah juga berbicara tentang keinginan daging/duniawi, yang menerima 1 talenta hanya melihat segala sesuatu hanya bersifat logika dan memakai cara-cara dunia sebagai anak Tuhan sehingga ia mudah kecewa dan tidak bisa menerima Kuasa Allah. Padahal Tuhan memberikan talenta itu sesuai dengan kesanggupan kita masing-masing (Mat 25:15b) 

Hukuman disediakan kepada penerima 1 talenta itu (Mat 25:30), bukan karena talentanya yang sedikit tetapi ketidaksediaannya untuk bekerja dan hanya mengandalkan kekuatan manusia saja serta memungkiri Kuasa Allah. Malahan kepunyaannya pun diambil dan diberi kepada yang mempunyai (Matius 25:28). Tetapi bagi yang mau mengerjakan talentanya mendapat kebahagiaan tuannya dan kepadanya diberi sehingga berkelimpahan (Matius 25:29). Inilah Janji Tuhan yang menjadi bagian kita orang-orang percaya, bahwa Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah, Dia yang memiliki Kuasa dari dulu, sekarang dan sampai selamanya dan Kuasa Allah pun akan menyertai orang-orang Percaya yang baik dan setia mengerjakan tugas dan tanggungjawab yang diberikan kepada kita. Bekerjalah melayani Tuhan dengan pimpinan Roh Kudus maka Allah akan menyertai kita dengan KuasaNya.

HALELUYA



Thursday 6 March 2014

Menyenangkan Hati Tuhan



1 tesalonika 3:1-7
(6) Tetapi sekarang, setelah Timotius datang kembali dari kamu dan membawa kabar yang menggembirakan tentang imanmu dan kasihmu, dan bahwa kamu selalu menaruh kenang-kenangan yang baik akan kami dan ingin untuk berjumpa dengan kami, seperti kami juga ingin untuk berjumpa dengan kamu,
(7) maka kami juga, saudara-saudara, dalam segala kesesakan dan kesukaran kami menjadi terhibur oleh kamu dan oleh imanmu.

Setelah menyaksikan suatu film dokumenter tentang kehidupan jemaat kristen mula-mula, saya sangat tercengang karna ternyata orang-orang yang menyerahkan hidupnya menjadi pengikut Kristus pada masa itu memiliki tantangan yang sangat berat. Mereka tidak leluasa berkumpul dan selalu dikejar-kejar tentara romawi bahkan mendapat ancaman pembunuhan. Sampai-sampai seorang ahli sejarah mengatakan pada masa itu cukup 'gila' bagi seseorang yang berketetapan hati mengikut Kristus.

Bagi Rasul Paulus yang merupakan mantan pemburu pengikut Kristus, ia merasakan sangat khawatir dengan keadaan jemaat tesalonika karena kesusahan-kesusahan yang dapat mengoyangkankan iman mereka. Tetapi kekhawatirannya terhapuskan setelah ia mengutus Timotius dan mendapat kabar bahwa jemaat di tesalonika bukan hanya masih sekedar bertahan tetapi mempunyai iman yang kuat. Paulus sangat terhibur dengan kabar ini.

Saat ini, kita pengikut Kristus juga menghadapi berbagai  tantangan yang walaupun kadang berbeda dengan yang dihadapi oleh jemaat Tesalonika. Sebagaimana rasul Paulus bersukacita atas keteguhan iman yang ditunjukkan jemaat di Tesalonika, begitu juga Tuhan sangat bersukacita ketika kita menjalani tantangan iman setiap hari dengan teguh dan melakukan segala Firman Tuhan dengan Kuasa Roh Kudus. Hati Tuhan sangat disenangkan ketika anak-anakNya mengalami kemenangan walaupun banyak tantangan. Ketika kita berkata "Tuhan, ku mau menyenangkanMu" bukan hanya sekedar ucapan tetapi tunjukkanlah lewat keteguhan iman kita serta ketaatan kita dalam melakukan setiap firman Tuhan. -DHK-

Song:
Tuhan ku mau menyenangkanMu
Tuhan bentuklah hati ini
Jadi bejana untuk hormatMu
Cemerlang bagai emas murni

Tuhan kuserahkan hatiku
Semua kuberikan padaMu
Kuduskan hingga tulus selalu
Agar aku menyenangkanMu

MenyenangkanMu.. SenangkanMu
Hanya itu kerinduanku
MenyenangkanMu.. Senangkan HatiMu
Hanya itu kerinduanku

1 Kor 15:58 " Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia."


Wednesday 5 February 2014

Liputan Perayaan Natal GPdI Negara 2013






Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan Natal GPdI sidang jemaat Negara tahun 2013 tetap dilaksanakan pada tanggal 28 Desember. Tahun ini Bapak Gembala GPdI Negara, Pdt Noch Runkat dengan hikmat yang diberikan Roh Kudus memberikan tema natal Yohanes 1:1 "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah." Tema ini diangkat dengan pengertian yang begitu dalam akan Firman Allah itu adalah Allah sendiri, dan bila Allah berfirman maka segala sesuatu pasti jadi karena dunia ini pun Allah yang menjadikan sehingga segala sesuatu tidak ada yang mustahil bagi Allah.

Perayaan Natal diawali dengan Praise and Worship dengan Worship Leader Ibu Ivone T selama kurang lebih 30 menit dan Firman Allah dilayani oleh Pdt. Karel Rumampuk gembala GPdI Jemaat Kasian, Jember-Jawa Timur. Firman Allah juga membahas tentang Kekuatan Kuasa Firman Allah dalam kehidupan orang percaya. Perayaan Natal GPdI Negara dihadiri oleh undangan baik dari umat Kristen maupun Non Kristen dengan tujuan untuk menyampaikan pesan Natal bahwa Firman Allah sudah turun menjadi manusia dan Firman itu ialah Allah sendiri.

Puncak rangkaian Perayaan Natal GPdI Negara adalah Drama Musical yang didahului oleh penanyangan video yang berjudul "Ketika Tuhan berfirman maka segala sesuatu jadi" mengangkat kisah tentang masalah dan problema kehidupan sehari-hari anak Tuhan yang diperankan oleh beberapa jemaat GPdI Negara. Problema ini dibawa mereka kepada Tuhan dalam suatu setting persekutuan doa dimana seorang tokoh hamba Tuhan memberikan sharing Firman Tuhan bahwa jika kita sungguh-sungguh penuh dengan keyakinan di hadapan Tuhan tidak ada yang mustahil. Hamba Tuhan menceritakan kisah tentang berita kedatangan Yesus ke dalam dunia yang dirayakan sebagai hari Natal sampai saat ini. Maria yang mendapat berita sukacita itu merasa sangat mustahil di rahimnya hadir seorang anak bahkan dia belum bersuami. Anak ini dikandung dari Roh Kudus. Tetapi bagi Allah tidak ada yang mustahil, segala sesuatu dapat dijadikan olehNya.

Drama Musikal ini dirangkai dengan pujian dan tarian anak-anak Sekolah Minggu menyambut datangnya berita sukacita Malaikat Gabriel kepada Maria dengan judul lagu "Shalom, shalom Damai Allah" dilanjutkan koor umum menyanyikan rangkaian pujian "Karena Allah cinta dunia", "How great Thou Art", "To God be the Glory" dan Puncak Perayaan Natal menyalakan lilin natal diiringi lagu "Malam sunyi senyap" dan dilanjutkan "Penghibur telah datang" hingga akhirnya drama dilanjutkan dengan penyelesaian masalah yang dihadapi anak Tuhan dengan berbagai mujizat yang dikerjakan Tuhan bila kita dengan iman percaya maka Tuhan akan bertindak. Akhir dari drama musical ini mengajak jemaat dan para undangan untuk menyanyi lagu "Dia lahir untuk kami" dengan penuh sukacita karena Kristus sudah lahir ke dunia, Dia adalah Firman Allah yang turun menjadi manusia. Segala sesuatu yang tidak mungkin dibuat menjadi mungkin karena ada kuasa dalam Firman.

Perayaan Natal GPdI Negara juga dimeriahkan oleh persembahan pujian dari Paduan suara Gema Nafiri GPdI Tabanan, Panti Asuhan Banyu Poh Singaraja dan juga Hamba-hamba Tuhan yang hadir malam itu diajak untuk mempersembahkan pujian bersama.  Akhir dari perayaan natal adalah ramah tamah. Semoga Natal ini memberikan suatu perspektif baru tentang lahirnya Juruslamat datang ke dunia bahwa segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin di dalam Tuhan. Hidup kita sebagai orang percaya selalu dipulihkan walau dalam tekanan apapun dalam dunia ini, ada satu keyakinan Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil karena di dalam Dia segala sesuatu dijadikan karena Dialah Firman Allah yang hidup.

HALELUYA
TUHAN YESUS MEMBERKATI


Berikut adalah album foto perayaan Natal




Tuesday 4 February 2014

Menjadi imam bagi Allah



Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 10 November 2013
Pdt. N. Runkat

Wahyu 5:10 " Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Suatu Penglihatan yang oleh diperlihatkan Allah kepada Yohanes dan dicatat dalam Kitab Wahyu tentang kebesaran Allah yang tidak pernah berubah sejak dunia dijadikan hingga pada akhir zaman. Pasal ini menggambarkan tentang suatu Kitab yang dimaterai dan tidak ada seorangpun yang dapat membuka materai pada gulungan kitab itu namun Hanya Anak Domba Allah yang layak karena Dia telah membeli dengan lunas dengan DarahNya yang mahal. Kebesaran Anak Domba Allah mengandung Kuasa dan Kekuatan. Dalam ayat yang ke 10 merupakan kelanjutan penjelasan tentang Kuasa Anak Domba Allah dan hubungannya kepada para pelayannya; orang-orang yang percaya akan kuasa DarahNya; orang-orang yang dekat kepadaNya  yang kepada merekalah Allah membuka gulungan kitab itu dalam arti juga membuka rahasia kerajaan Surga.

Ada 3 point dalam ayat ke 10 ini yaitu: Tuhan membuat kita menjadi suatu kerajaan. Kita tidak hanya menjadi orang yang diselamatkan tetapi Tuhan membuat kita menjadi suatu yang bernilai. Kita dihimpun Tuhan untuk dibuat menjadi anak Tuhan yang bernilai dan berharga. Hal yang kedua adalah Kita dijadikan sebagai imam bagi Allah kita
1 Petrus 2:9 "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:"
Kita sebagai imamat rajani yang diperlengkapi kuasa dan dimeterai dengan  tanda-tanda kuasa Allah untuk memberitakan perbuatan ajaib Allah. Sebagai seorang imam bagi Allah atau sebagai Pelayannya Allah kita diberikan tugas keIlahian. Tugas yang diberi kepada kita disertai kuasa untuk melakukan tugas yang Allah tetapkan untuk kita kerjakan. Pelayan Tuhan digambarkan sebagai NYALA API (Ibrani 1:7). Sangat Luar Biasa Peran imam atau Pelayan Tuhan. Melakukan tugas Ilahi disertai dengan Kuasa Allah (Matius 28:18-20) dan tanda-tanda ajaib (Markus 16:17-18) serta menerima janji-janji Allah sebagai pelayan Tuhan (Yesaya 61:5-7) karena ada Kuasa Allah dalam kita maka orang akan melihatnya bahkan orang yang tidak mengenal Tuhan pun melihat otoritas Allah ada di dalam kita.

Bagian yang ketiga adalah Kita akan memerintah sebagai raja di bumi. Raja merupakan seorang pemimpin yang mempunyai kuasa. Inilah janji Allah bagi kita karena kita merupakan pelayannya Allah yang penuh kuasa. Ketiga point dalam Wahyu 5:10 semakin mempertegas tentang keberadaan orang-orang yang dekat dengan Tuhan. Inilah jaminan bahwa hidup di dalam Tuhan akan membuat kita semakin kagum akan kehebatan dan kemahakuasaan Allah. Biarlah janji Firman Allah ini semakin menguatkan kita untuk hidup tetap berkobar-kobar untuk melayani Tuhan lebih setia lagi.


HALELUYA







Monday 20 January 2014

Rahasia Kerajaan Sorga






Ringkasan Khotbah Minggu, 10 November 2013
Pdt. N.Runkat

Wahyu 5: 9
(9)  Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya:"Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. 
Suatu Penglihatan yang oleh diperlihatkan Allah kepada Yohanes dan dicatat dalam Kitab Wahyu tentang kebesaran Allah yang tidak pernah berubah sejak dunia dijadikan hingga pada akhir zaman. Pasal ini menggambarkan tentang suatu Kitab yang dimaterai dan tidak ada seorangpun yang dapat membuka materai pada gulungan kitab itu. Materai dalam suatu surat atau kitab menandakan bahwa isi dari surat atau kitab itu begitu berharga dan seringkali bersifat rahasia sehingga tidak banyak orang dapat melihat isi surat atau kitab yang sudah dimaterai kecuali telah dibuka oleh seseorang yang dianggap layak atau mempunyai kekuasaan mutlak untuk membukanya.

Tetapi ada Pujian atau Nyanyian yang dikumandangkan bahwa Anak Domba layak menerima kitab itu dan membuka meterainya. Pujian ini bukan sembarang lagu tetapi suatu Nyanyian Baru tentang pengagungan kepada Anak Domba. Memuji Tuhan merupakan suatu bentuk melayani Tuhan dan didalam pujian kepada Tuhan mengandung KUASA. Bila kita melayani Tuhan dengan memuji Tuhan penuh dengan Roh Kudus akan membakar semangat orang lain yang mendengar bahkan mengundang Hadirat Tuhan turun. Maka dapat dikatakan kita adalah Pelayan-Pelayan Anak Domba Allah. Jika kita berbicara tentang Pelayan maka itu berarti dalam segala aspek hidup kita melayani Anak Domba Allah; Memuji Tuhan, bersaksi memberitakan Injil Keslamatan, Hidup sesuai dengan kehendak Tuhan sehingga menjadi berkat untuk orang lain.

Ada aspek lain tentang menjadi seorang Pelayan Anak Domba karena Dialah yang layak membuka meterai kitab seperti yang terdapat pada ayat 9. Kitab dipegang Tuhan Yesus dan Ialah yang membukanya untuk kita. Orang-orang yang Melayani Tuhanlah yang akan menerima setiap Rahasia Firman Tuhan yang sudah dibuka oleh Tuhan Yesus. Melalui Korban DarahNya, Dia telah Lunas membayar setiap hutang dosa seluruh umat manusia. Kepada orang yang Percaya kepadaNya, setia melayaniNya dan dekat padaNya akan dibuka seluruh Rahasia Firman Allah.
1 Korintus 2:10 " Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah."
Kita bisa mengerti isi hati Allah karena Roh Kudus yang menyatakannya kepada kita. Bahkan dalam Matius 13:10-17 Tuhan Yesus mengajar orang banyak dalam bentuk perumpamaan sehingga murid-muridNya heran. Tetapi Tuhan Yesus menjelaskan bahwa kepada murid-muridNya diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga. Hanya orang yang dekat dan mau melayani Tuhan yang akan diberitakan Rahasia Kerajaan Sorga. Sangat Luar biasa! Karena semakin kita mau melayani Tuhan dan mencari kebenaran Firman Tuhan maka kepada kitalah Rahasia Sorga itu akan dibuka. Bahkan semakin kita menerimanya dan memiliki pengetahuan akan isi hati Allah maka Allah akan terus memberikannya pada kita hingga berkelimpahan. PUJI TUHAN!

Rahasia Sorga yakni isi hati Allah sendiri kita terima agar kita dapat  mengerti kehendak Allah dalam kehidupan kita. Salah satu syaratnya adalah:
Roma 12: 1-2 "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Semakin hari kita akan selalu disempurnakan oleh Tuhan untuk mengerti setiap Rahasia Sorga yaitu membedakan manakah kehendak Allah; apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang SEMPURNA.

HALELUYA.



 


Monday 6 January 2014

Prinsip Korban Persepuluhan yang Alkitabiah (bagian 2)


Oleh : Pdt. Elsye Runkat




sambungan dari seri Pelajaran Alkitab "Prinsip Korban Persepuluhan yang Alkitabiah (bagian 1)"


F.   Maksud dan Tujuan Korban Persepuluhan
  • Karena Persembahan Persepuluhan sangat berkenan di hadapan Allah maka tujuan utama korban itu adalah untuk menyukakan hati Allah (Mal 3:6-7,12).
  •   Untuk membuat nama Tuhan diam di dalam rumah-Nya (Ul 14:23) 
  •   Belajar untuk selalu takut akan Tuhan, Ul 14:23
  •   Untuk membalas pekerjaan yang dilakukan orang Lewi dalam Kemah Pertemuan (Bil 18:21,31), yang menerima jabatan imam (Ibr 7:5).
  •  Ada persediaan makanan di rumah Tuhan (Mal 3:10)



G.   Sumber hasil sebagai korban persepuluhan

Abraham telah memberikan sepersepuluh dari segala rampasan yang paling baik, Ibr 7:4. Orang Israel diperintahkan untuk melakukan persepuluhan itu dari hasil tanah maupun dari buah pohon-pohonan, dari lembu sapi atau kambing domba (Imamat 27:30-33), dari gandum di tempat pengirikan, hasil dari tempat pemerasan anggur (Bil 18:27), dari hasil benih yang tumbuh di ladang (Ul 14:22), bila tempat untuk membawa persepuluhan itu terlalu jauh, maka harus diuangkan (Ul 14:24-25). Umat Israel memberi korban persepuluhan berdasarkan imamat Harun, dimana Imam Besar Harun harus berulang-ulang setiap tahun harus membawa darah domba jantan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran yang dibuat umatnya dengan tidak sadar (Ibr 9:6-7), padahal persembahan korban darah itu tidak dapat menyempurnakan mereka.
Dalam Kitab Perjanjian Baru, persembahan yang bersifat bendawi sebagian besar diberikan dalam bentuk keuangan (II Kor 8-9), demikian pula korban persepuluhan diberikan dalam bentuk mata uang untuk lebih efektif dan efisien. Sumber hasil sebagai korban persepuluhan adalah dari setiap penghasilan yang diterima dalam jerih lelah atau pekerjaan dan setiap hasil dari pemberian seseorang. Singkatnya, dari seluruh pemasukan yang diterima. Mengenai waktu pemberian adalah relatif, kebiasaan pada beberapa kalangan adalah menyesuaikan gaji atau upah atau keuntungan dalam satu bulan.
Namun, makna kebenaran korban persepuluhan itu haruslah berdasarkan keimamat Melkisedek di mana Yesus Kristus adalah Imam Besar yang telah mengorbankan darah-Nya sendiri yang tidak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan yang sia-sia, sekali untuk semua manusia dan telah masuk ke dalam sorga untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita agar kita dapat beribadah kepada Allah ( Ibr 9:11-12,14,24-26). Makna kebenaran itu harus menyertai sikap hati orang percaya yang mempersembahkan persepuluhan, sehingga korban itu tidak sia-sia, tetapi menyenagkan hati Tuhan. Setiap hasil yang didapat adalah berkat dari Tuhan, dan sudah sepantasnya Allah menerima MILIK-NYA, yaitu persepuluhan orang percaya.

H.   Tempat membawa korban persepuluhan

Dalam PL, Allah mendirikan sebuah tempat satu-satunya untuk mempersembahkan korban, termasuk korban persepuluhan (Ul 12:5,6), yaitu Kemah Pertemuan. PL menyebutkan juga dengan “rumah perbendaharaan” sebagai rumah Tuhan (Mal 3:10), bilik-bilik perbendaharaan di rumah Allah (Nehemia 10:39). Bait Suci sebagai tempat ibadah merupakan ikatan persekutuan. Karena hal terpenting dari suatu tempat ibadah bagi Allah adalah hal ibadah kepada Allah.
Ketika Kristus datang, Allah membangun gereja Yesus Kristus (Matius 16:18). Jadi orang percaya yang beribadah adalah gereja yang dibangun oleh Yesus Kristus. Dalam Yesus Kristus, kekristenan merupakan “anggur baru” yang dituangkan ke dalam kantong anggur yang baru pula (Mat 9:17). Artinya, gereja bukanlah kelanjutan Bait Allah orang Israel yang diatur oleh hukum Taurat, atau yang bekerja dengan sistem/metode perbuatan baik dan korban darah binatang dan bukan kasih karunia oleh iman dalam Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah Pendiri Gereja, Dia adalah Dasarnya (I Kor 3:11). Dia telah menjadi Batu Penjuru melalui kematian dan kebangkitan-Nya (Kis 4:11; Efs 2:20). Ia menebus gereja dengan Darah-Nya sendiri (Kisah 20:28). Kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga menjadikan Dia sebagai Kepala dari gereja (Efs 1:20-23), dan dengan kemampuan-Nya, antara lain, Ia memberikan berbagai karunia kepada anggota-anggota tubuh-Nya. Dan pada saat Roh Kudus untuk pertama kali dicurahkan, yaitu kepada murid-murid-Nya yang setia menunggu janji Bapa di kamar loteng di Yerusalem, adalah saat Ia mengirimkan Roh Kudus yang menghidupkan gereja sehingga sungguh-sungguh berfungsi (Kisah 2:33). Saat itulah lahirnya Gereja Yesus Kristus (Kisah 2:1-4). Gereja telah dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, sedangkan dasar dari pengajaran para rasul dan para nabi adalah Yesus Kristus (Efs 2:20,21; I Kor 3:11). Orang percaya secara pribadi adalah gereja individu.
Zaman sekarang ini kita mengenal adanya “Gereja Lokal”. Pada waktu para rasul bergerak ke daerah-daerah sekitar Yerusalem, mulailah didirikan gereja-gereja lokal, selain gereja lokal yang sudah berdiri di Yerusalem. Waktu orang-orang bertobat dan berbalik kepada Tuhan di berbagai daerah, mereka berkumpul dan membentuk jemaat-jemaat local. PB benar-benar menyatakan cirri-ciri umum dari sebuah perhimpunan local (Kisah 8:1; 11:22; 20:17; Roma 16:1; I Kor 1:2; II Kor 1:1; Kol 4:16: I Tes 1:1; II Tes 1:1; Gal 1:2, I Tes 2:14; Wah 1:4.
Semua gereja lokal ini bersama-sama harus merupakan replica yang tepat dari gereja secara universal. Gereja Lokal merupakan sebuah perhimpunan dari orang-orang percaya yang mengakui Kristus, yang telah dibaptiskan dan terorganisasi untuk melaksanakan kehendak Allah (Kisah 14:23). Orang percaya yang telah mengalami kelahiran baru atau menjadi “manusia baru” ini dilahirkan ke dalam “Tubuh Kristus”, sehingga dapat menyatu dengan Kristus sebagai Kepala Tubuh, yaitu jemaat atau gereja. Gereja individu harus ada dalam sebuah perhimpunan orang percaya lainnya, sehingga membentuk Gereja Lokal agar dapat menjalani hidup yang teratur, terpimpin, bertumbuh dan berbuah-buah bagi Allah. Hal ini mencakup beberapa hal di mana semua anggota jemaat terlibat di dalamnya, yaitu: mentaati peraturan-peraturan yang ditetapkan berdasarkan Firman Allah, menjalankan sakramen baptisan air dan Perjamuan Suci, memberitakan Injil, membangun orang-orang percaya, melakukan ibadah, memberikan persembahan, melakukan pelayanan kepada semua kelompok usia, dsb (Gal 6:1-10; 1 Tes 5:11-15). Dengan demikian terjalin kesatuan di antara sesama orang percaya dan kepada Kristus, Kepala Gereja.
Perhimpunan orang-orang percaya dalam Gereja Lokal tentu harus terdapat kepemimpinan Gereja yang mengatur dan memimpin jalannya kegiatan ibadah dan pelayanan suatu wadah yaitu  Gereja Local.  Mereka ditetapkan oleh rasul-rasul Yesus Kristus (Kisah 2:41; 4:4; 6:1-7; 4:32-37; 11:30;14:23;15:6;16:4), dengan demikian korban pesepuluhan pun dibawa dalam suatu wadah Gereja Lokal. Para Rasul telah diberikan kepercayaan oleh Imam Besar Yesus Kristus untuk mengatur berdirinya sebuah Gereja Lokal. Karena anggota-anggotanya sudah merupakan anggota sejati, maka mereka merasa terdorong untuk mengorganisasi jemaat-jemaat lokal agar perubahan-perubahan dan pembaharuan batin yang terjadi sebagai akibat iman kepada Kristus dapat diwujudkan untuk kepentingan bersama dan penyelamatan setiap orang yang belum percaya.

I.   Penerima korban persepuluhan

Setiap korban persepuluhan ditujukan untuk Yesus Kristus sebagai Imam Besar untuk selama-lamanya menurut peraturan Melkisedek. Allah mempercayakan anak-anak Lewi dengan jabatan imam dalam rumah Tuhan untuk menerima atau memungut persepuluhan dari umat Israel sebagai milik pusakanya sekalipun itu dilakukan menurut hukum Taurat (Bil 18:21), tetapi oleh Perjanjian Baru hal itu lebih kepada apa yang telah  dilakukan dengan perantaraan Abraham (Ibr 7:9).
Dalam  PB, jabatan keimamam dalam rumah Tuhan tetap dilanjutkan tetapi Imam Besar yang menjadi kepala Rumah Tuhan bukanlah Imam besar Harun melainkan Imam Besar Yesus Kristus yang telah menjadi Imam Besar untuk selama-lamanya menurut peraturan Melkisedek. PB tetap menetapkan hal persepuluhan sebagai bagian dari orang-orang yang percaya untuk dilakukan dengan mengambil contoh Abraham, bapa semua orang percaya. Dengan demikian orang-orang percaya PB sampai akhir zaman tetap melakukan korban persepuluhan di hadapan Allah kepada Imam Besar Yesus Kristus.
Yesus Kristus adalah Kepala Gereja dan telah menetapkan sekaligus mempercayakan pengaturan suatu gereja lokal kepada rasul-rasulNya. Dalam PB kita mengetahui bahwa rasul-rasul itu telah “menetapkan penatua-penatua” dalam gereja lokal (Titus 1:5; Kisah 14:23). Selanjutnya gereja lokal di Yerusalem menugaskan tujuh orang, para diaken, pengurus untuk menyediakan kebutuhan anggota-anggota yang miskin (Kisah 6:1-7). Mereka disebut pejabat-pejabat gereja.
Gembala atau penatua atau penilik jemaat adalah satu jabatan yang dipercayakan kepada satu orang dalam suatu gereja lokal dalam PB, Kisah 20:17,28, I Petrus 5:1,2, II Yoh 1:, II Yoh 1, Titus 1:5-9, Ef 4:11, Ibr 13:20, I Petrus 2:25.
Sehubungan tugas Gembala adalah mengurus, memelihara, dan memimpin Jemaat Allah dalam suatu gereja lokal ( I Timotius 3:4; 5:17; I Petrus 5:1-4) dan bertanggung jawab mengatur tugas keimaman dan pelayanan dalam perhimpunan ibadah umat Allah dalam suatu gereja lokal, maka korban persepuluhan yang memiliki hubungan erat dengan sakramen Perjamuan Kudus sehubungan dengan keimamatan Melkisedek, di mana Yesus Kristus sebagai Imam Besar untuk selama-lamanya bagi orang percaya, berhak untuk menerima MILIK TUHAN itu. Gembala atau penatua atau penilik jemaat, yang bertanggung jawab secara langsung mengenai kepemimpinan dalam Jemaat atau Gereja Lokal kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Gembala Agung segala domba (I Tim 5:17-18; Ibr 13:20; I Ptr 5:4), maka prioritas menerima dan mengatur setiap korban persembahan Jemaat Gereja Lokal, khususnya korban persepuluhan, adalah hak dan kewajiban Gembala Jemaat, I Kor 9:11-13. Karena delegasi dan otoritas kepemimpinan dan jabatan keimaman dalam Imam Besar Yesus Kristus dalam gereja local dipercayakan kepada Gembala Jemaat.
Korban persembahan dan korban persepuluhan umat Tuhan dalam gereja bukanlah bagian dari pengadaan dana, tetapi bagian MILIK ALLAH yang menjadi hak pemberita firman dan Gembala sebagai pemelihara kehidupan rohani jemaat dengan doa dan pelayanan Firman. Sedangkan segi pengadaan keuangan/dana dan materiil dalam pelayanan meja atau diakonia suatu gereja lokal dipercayakan kepada Diaken untuk mengadakan, mengelola dan mengaturnya agar anggota jemaat yang miskin, janda, dan yatim piatu dapat terlayani dan tercukupi kebutuhannya (Kisah 6:1-7).
Persembahan persepuluhan adalah salah satu dari korban tantangan yang diberikan di hadapan Tuhan, tetapi memiliki makna kepemimpinan Yesus Kristus sebagai Raja Kebenaran dan Raja Damai (Yes 9:5-6) bahkan Raja segala raja, serta pengakuan iman orang percaya terhadap keimamatan Melkisedek dalam Imam Besar Yesus Kristus.



Prinsip Korban Persepuluhan yang Alkitabiah (bagian 1)


Oleh : Pdt. Elsye Runkat


A. Dasar Peraturan

Dalam Alkitab kita temui dua peraturan yang mendasari korban persepuluhan, yaitu :

1.   Imamat Harun (Lewi), membayar persepuluhan kepada Melkisedek Ibrani 7:810  ; Bilangan18:21-32

2.   Imamat Melkisedek Kejadian 14:18-20 ; Ibrani 7: 1-10
      Persepuluhan tidak berasal dari hukum Taurat melainkan dari suatu pernyataan iman dan kasih terhadap anugerah dan berkat Tuhan dalam kehidupan Abraham, bapa semua orang percaya. Ternyata Lewi pun membayar persepuluhan kepada Melkisedek, Ibr 7:9-10.


            Perjanjian Baru dan Gereja Tuhan di akhir zaman mendasari korban persepuluhan itu menurut IMAMAT MELKISEDEK, yaitu Imamat Rajani, karena Imamat Melkisedek lebih agung dari Imamat Harun. Dasar Peraturan Imamat Melkisedek adalah Perjanjian Allah dengan Abraham (Ibrani 7:20-21). Perjanjian Musa, yaitu hukum Taurat, ditambahkan karena pelanggaran umat Israel (Galatia 3:19), berlaku hanya sampai digenapi oleh Kristus dan telah digenapi-Nya dan dibatalkan-Nya, Matius 5:17-18; Efesus 2:15; Ibrani 7:18-19; 10:8-9; Roma 10:4. Perjanjian yang diberikan kepada Abraham adalah Perjanjian yang kekal/tidak berubah (Ibrani 7:3-25) dan diteguhkan dalam Perjanjian Daud (2 Sam 7) dan digenapi, tidak dapat dibatalkan (Ibrani 6:13-18) serta dilanjutkan dalam Perjanjian Baru. Ini adalah perjanjian yang selama-lamanya berlaku bagi kita, Galatia 3:5-29; Ibrani 6:13-20; 7:22; 13:20. Ditetapkan oleh Allah, Ibrani 7:28, sedangkan imamat Harun ditetapkan oleh Taurat.

Yesus Kristus adalah penggenapan Perjanjian Allah dengan Abraham (Ibrani 6:17-18; Galatia 3:15-25). Melkisedek menyatakan diri kepada Abraham dan telah memperlihatkan kepadanya sarana penggenapan Perjanjian itu, yaitu, melalui TUBUH (roti) dan DARAH (anggur) Yesus Kristus. Sejak awal, kesudahannya sudah dinyatakan (Yesaya 46:9-10; 48:3; Amos 3:7). Waktu Yesus memberitahukan orang-orang Farisi tentang pengetahuan Abraham mengenai karya-Nya maka mereka mengambil batu untuk membunuh-Nya (Yohanes 8:56-59). Mereka telah mengerti penjelasan Yesus mengandung arti bahwa Abraham pernah berjumpa dengan Yesus. Yesus adalah Melkisedek abadi kita, Imam Besar dari Allah Yang Mahatinggi yang bertemu dengan Abraham. Melkisedek adalah suatu manifestasi Yesus Kristus,   pra-penjelmaan, kepada Abraham.

Jadi korban persepuluhan yang kita lakukan adalah dalam Imamat Melkisedek yang berdasarkan perjanjian Abraham, yaitu dalam Karya Keselamatan Yesus Kristus, melalui TUBUH dan DARAH-Nya.

B.   Makna Kebenaran

Korban persepuluhan dalam Imamat Melkisedek memiliki makna sesuai dengan arti nama dan kedudukan Melkisedek, yaitu: Raja Kebenaran, Raja Salem/Damai Sejahtera, Imam Allah Yang Mahatinggi (Ibrani 7:1-3). Raja Kebenaran menuntut keadilan, DOSA DIHUKUM, Yeh 18:4; Roma 6:23; 3:11-12,23; 5:10. Raja Damai menuntut perdamaian, KESELAMATAN DISEDIAKAN, I Tim 2:4; 2 Ptr 3:9. Yesus Kristus sebagai Imam Besar menurut Melkisedek Ibrani 6:20; 7:17, yang adalah manusia dan sekaligus Allah, dapat memenuhi semua yang diperlukan bagi keselamatan dan kesempurnaan manusia dengan menyediakan prinsip baru sebagai jalan hidup dan baru, yaitu PENJELMAAN dan SALIB. Untuk memuaskan tuntutan Raja Kebenaran dan Raja Damai harus ada jalan menghukum dosa dan sekaligus membuka jalan perdamaian. Salib Kristus dalah satu-satunya jawaban. Dosa telah dihukum dan rekonsiliasi sempurna diadakan Yesus di kayu salib.

Yesus harus mengalami penderitaan sebagai Manusia sebab itu Ia harus menjelma menjadi manusia, dan memenuhi semua persyaratan sebagai Imam Besar supaya Ia dapat diperlengkapi secara sempurna bagi tugas Imam Besar. Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, . . .Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat kudus …dengan membawa darah-Nya sendiri…betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup (Ibrani 9:11-14).
Maka makna kebenaran persepuluhan orang percaya di dalam Kristus adalah:
1)    Mengakui Yesus Kristus sebagai Imam Besar yang berhak menerima persepuluhan dari keturunan Abraham, yaitu orang-orang yang dibenarkan karena iman kepada Allah dalam Yesus Kristus dan diberkati bersama-sama Abraham, Gal 3:6-14.
2)    Menerima karya keselamatan Yesus Kristus dalam Pribadi dan menjadikan Yesus Kristus satu-satunya Allah yang benar dan kekal dan Juruselamat dunia, 1 Yoh 5:20
3)    Menerima hanya Tubuh dan DArah Kristus sebagai korban keselamatan yang menebus kita dari segala dosa melalui sakramen Perjamuan Kudus untuk mempersatukan kita dengan Allah dan sesama orang percaya di dalam Tubuh Kristus dan siap memberitakan Injil Kristus sampai Tuhan datang kedua kalinya. I Kor 11:23-30.
4)    Percaya bahwa Yesus Kristus adalah Jalan dan Kebenaran dan Hidup serta menjalani hidup sebagai pengikut-pengikut Kristus, Yoh 14:6
5)    Bukti orang percaya mengasihi Yesus Kristus, Yoh 14:15,21
6)    Bukti bahwa orang percaya adalah berasal dari Allah, tidak mengasihi dunia, 1 Yoh 2:15-17
7)    Bukti orang percaya rela untuk menjadi persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Allah, dalam kesetiaan hidup yang beribadah hanya kepada Allah dalam Kristus. RM 12:1.
8)    Bukti orang percaya yang berbahagia karena tidak menipu Allah, tetapi mentaati dan menghormati Allah dalam perintah-perintah-Nya, Maleakhi 3:6-12.
9)    Bukti orang percaya yang melimpah dengan ucapan syukur dan kaya dalam pelayanan kasih, 2 Kor 8-9.
10) Mengakui bahwa Allahlah yang memberkati, sehingga orang percaya dapat bekerja dan menerima hasil dalam segala usahanya di atas bumi, Kejadian 14:18-20; 38:22; Ul 8:18; Yak 1:5; I Tim 6:13; Efs 4:8
11) Mengakui bahwa sepersepuluh dari segala penghasilan dan segala yang diterimanya adalah MILIK TUHAN, suatu persembahan yang kudus bagi TUHAN, bagian dari pelayanan dan ibadah umat Tuhan, Imamat 27:30, dan kehendak Tuhan yang harus dilakukan, Maleakhi 3:10; 2 Raja 12;4; I Taw 16:29.
12) Mengakui Yesus Kristus sebagai Pengantara Perjanjian Baru yang mengikatkan orang percaya dengan Tuhan untuk selama-lamanya, bahwa orang percaya adalah umat Tuhan dan telah mengalami pengampunan dosa, terpanggil untuk menerima bagian kekal yang dijanjikan, Ibrani 8:6-12; 9:15.
13) Menyatakan kesaksian kita kepada dunia bahwa Kristus hidup, Ibrani 7:8
14) Mengakui kepemimpinan dan kekuasaan Kristus sebagai Raja Kebenaran dan Raja Damai, bahkan Raja di atas segala raja dalam Pemerintahan dan Kerajaan yang kekal, Yes 9:5; I Kor 15:25; I Tim 6:15; Wahyu 17:14; 19:16.

C.   Sikap yang benar

-       Segenap hati, Kol 3:23; Ef 6:6;2 Taw 31:21; Mzm 119:69.
-       Hati nurani yang murni, I Ptr 3:16.
-       Setia,taat, tulus 2 Taw 31:12, Titus 2:9-10; Mat 23:23
-       Rela memberikan kepada Tuhan, I Taw 29:5; 2 Kor 8:12;9:7
-       Rendah hati, Ams 21:14; Yak 4:10
-       Memberi dalam kekurangan, Mark 12:44; Luk 21:4
-       Jujur, tidak curang,Titus 2:7-10
-      Hormat dan takut kepada Allah, I Ptr 3:15; Ibr 12:28;Pengk 12:13;Ul 6:2,13;10:12Ams 15:16;Kis 9:31; Kol 3:22;Mzm 34:10;111;5
-       Sukacita, mengucap syukur,Mzm 100:2;Rm 12:8; 2 Kor 8:2;9:7
-       Keadilan dan kasih, Lukas 11:42; Mat 23:23

D.    Kewajiban semua orang percaya

Setiap orang Kristen yang mengaku percaya kepada Kristus adalah keturunan Abraham. Orang Israel dan suku Lewi telah memberi persepuluhan dengan perantaraan Abraham bukan hanya karena hukum Taurat. Perjanjian Baru menegaskan suku Lewi yang seharusnya menerima persepuluhan dari umat Israel sehubungan dengan jabatannya sebagai imam (Ibr 7:5), ternyata juga memberi persepuluhan karena mereka adalah keturunan Abraham, berada dalam tubuh bapa leluhurnya, ketika Melkisedek menyongsong bapa leluhurnya itu (Ibr 7:9-10;). Artinya, sekalipun mereka berada dalam keimamatan Harun tetapi suku Lewi memberi persepuluhan sebagai keturunan Abraham, sehingga secara tidak langsung persepuluhan itu diberikan kepada Imam Allah yang Mahatinggi yaitu Melkisedek, yang telah memberkati Abraham.

Orang yang percaya kepada Allah dalam Tuhan Yesus Kristus juga disebut keturunan Abraham, karena hidup dari iman Abraham (Gal 3:29, Roma 4:16). Dengan demikian bila Abraham memberikan persepuluhan kepada Allah melalui Imam Melkisedek demikian pula orang percaya harus berlaku sama dengan Abraham yaitu memberikan persepuluhan kepada Allah dalam Yesus Kristus yang telah menjadi Imam Besar untuk selama-lamanya menurut peraturan Melkisedek (Ibr 5:5-10; 6:20; 7:17).

E.   Manfaat dan akibat mengenai korban persepuluhan
  • Disebut sebagai orang yang berbahagia, karena Tuhan berkenan dan mencurahkan berkat sampai berkelimpahan bagi orang percaya yang membawa seluruh persembahan persepuluhan (Mal 3:10,12; Ul 26:15)
  • Segala belalang pelahap yang menghabiskan hasil tanah dan menyebabkan pohon anggur di ladang tidak berbuah akan dihardik oleh Tuhan (Mal 3:11).
  • Tidak mempersembahkan persepuluhan adalah mendatangkan dosa yaitu  melanggar kekudusan persembahan kudus sehingga berakibat kematian (Bil 18:32).


bersambung ke Seri Pelajaran Alkitab "Prinsip Korban Persepuluhan yang Alkitabiah (bagian 2)"