Powered by Blogger.

Pages

Monday 21 April 2014

Menjadi Seperti Yesus, melayani dengan Kasih



Bacaan Renungan Firman Tuhan : Yohanes 13: 1-20

(4) Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
(5) kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.

Salah satu kejadian sebelum paskah diceritakan dalam Yohanes 13. Saat itu di dalam ruangan itu berkumpul murid-murid Yesus dan juga Yesus. Yesus sudah mengetahui bahwa waktunya sudah sangat dekat bahwa Ia akan diserahkan untuk menjalani hukuman mati. Kita bisa membayangkan suasana hati Yesus saat itu, tapi ditengah semuanya itu Yesus mengajarkan satu hal pada murid-muridnya yaitu MELAYANI DENGAN KASIH.

Konsep MELAYANI ini diperkenalkan atau dicontohkan Yesus sangat berbeda dengan konsep dunia. Jika di dunia ini khususnya pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa melakukan moto melayani, akan tetapi atas dasar agar pelanggannya tidak beralih pada perusahaan lain dan agar nama perusahaan semakin baik serta akhirnya perusahaan ini mendapatkan profit atau laba atau keuntungan. Tetapi Yesus mengambil bagian melayani yang paling hina yaitu sebagai orang yang membasuh kaki murid-muridNya yang sebenarnya tidak layak Ia lakukan, tanpa motivasi untuk mencari keuntungan diriNya sendiri.

2 orang dari antara muridNya yang menonjol pada Yohanes 13 ini adalah Yudas Iskariot dan Petrus. Yudas Iskariot salah satu murid Tuhan yang cintanya kepada harta (dunia) lebih besar dari cintanya kepada Yesus sehingga mengkhianati gurunya sendiri. Simon Petrus merupakan murid Tuhan yang imannya sering goyah. Yesus sangat mengenal murid-muridNya itu, ketika Ia membasuh kaki Yudas, Yesus tahu bahwa Ia membasuh kaki orang yang akan mengkhianati dan menjual diriNya. Dan saat Yesus membasuh kaki Petrus, Yesus tahu bahwa Ia membasuh kaki orang yang akan menyangkal diriNya.

Ini adalah teladan yang diberikan Yesus kepada kita sebagai murid Tuhan. Membasuh kaki bukan hanya secara lahiriah  tetapi menempatkan diri kita sebagai seorang hamba yang melayani Tuhan dan mengasihi sesama dengan kasih. Marilah kita mengiring Tuhan sesuai dengan teladan yang diberikan Yesus dan melayani Tuhan dengan dasar KASIH meskipun kita berada di tengah orang yang merendahkan, mengkhianati, bahkan ditengah penderitaan sekalipun. Karna walaupun Yesus mengalami penderitaan namun Ia sudah bangkit dan memberikan jalan kepada kita agar menjadi pemenang bahkan lebih dari pemenang di dalam Dia. Karena janjiNya yaitu Yohanes 13:17 "Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya."-DHK-

song :
Melayani melayani lebih sungguh 
Melayani melayani lebih sungguh 
Tuhan lebih dulu melayani kepadaku
Melayani melayani lebih sungguh




Saturday 5 April 2014

Panggilan Allah




Ringkasan Khotbah Minggu, 12 Januari 2014
Pdt. N Runkat

1 Korintus 1:24 " tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah."

 Panggilan Allah terhadap orang percaya tidak mengenal latar belakang dan mengandung maksud dan tujuan Allah. Secara harafiah jika kita dipanggil oleh seseorang itu artinya kita bergerak meninggalkan posisi semula dan mendekat kepada orang yang memanggil kita. Begitu pula dalam panggilan Allah, kita harus meninggalkan kehidupan lama dan mendekat pada TUHAN serta mendengarkan apa yang diinginkan TUHAN. Yang harus diingat adalah apa yang keluar dari Tuhan adalah FIRMAN TUHAN, dan itu mengandung kuasa.

Jika kita dipanggil Tuhan maka apa yang mengikat kita akan dilepaskan karena panggilan Tuhan penuh dengan kuasa dan mengandung kekuatan Allah dan hikmat Allah. Inilah jaminan bila hidup kita dekat dengan Tuhan dan menuruti panggilanNya. Di dalam Allah ada kekuatan yang tidak terbatas, sangat berbeda dengan kekuatan yang ada dalam dunia ini. Selain itu juga mengandung HIKMAT ALLAH.
1 Korintus 1:25 "Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia."
Sungguh tidak dapat dibandingkan Kekuatan dan Hikmat Allah terhadap dunia ini karena sepintar dan sekuatnya manusia itu adalah bodoh dan lemah di hadapan Allah. Namun ironisnya panggilan Allah juga merupakan hal yang tidak masuk akal bagi manusia adalah seorang yang dipanggil Allah merupakan seorang pelayan.
Matius 20:26-28 " Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiap ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Yesus adalah contoh sempurna dalam panggilan Allah, Ia datang ke dalam dunia untuk melayani. Begitupun juga dengan orang percaya, jika kita mengikuti panggilan Allah maka kita harus melayani Tuhan. Karena seorang Pelayan Tuhan adalah kepanjangan tangan Tuhan artinya melakukan pekerjaan Tuhan dan melakukan apa yang diinginkan Tuhan. Tunaikan panggilan Tuhan dan layanilah Tuhan maka kita akan menerima Kekuatan Kuasa Allah dan Hikmat Allah yang dinyatakanNya dalam hidup kita.

HALELUYA







Thursday 3 April 2014

Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.



Ringkasan Khotbah Minggu, 8 Desember 2013
Pdt. N. Runkat

Matius 5:4 "Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur."
Ucapan Bahagia yang diberitakan Yesus kepada orang banyak yang mengikuti Dia (Mat 4:25). Orang banyak itu berbondong-bondong mengikuti Yesus setelah mereka melihat perbuatan mujizat yang dikerjakan Yesus. Ada harapan di hati mereka tentang Yesus adalah Mesias yang akan membebaskan mereka dari penjajahan. Keadaan orang-orang ini adalah orang-orang yang menderita, penuh dengan kelemahan dan mengalami tekanan penjajahan Romawi. Tetapi hal yang diajarkan Yesus sangat bertolak belakang dengan logika manusia. Orang yang berdukacita adalah orang yang berbahagia. Secara logika manusia, bila ada dukacita maka tidak mungkin ada kebahagiaan. Tetapi Firman Tuhan tidak mungkin gagal, didalam Tuhan, orang yang berdukacita itu berbahagia.

Dukacita atau Sengsara di dalam Tuhan yang disebut berbahagia itu berkaitan dengan :
1. Penderitaan membawa kita untuk menerima janji Allah.
Roma 8:17 " Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia."
Jika kita menderita bersama dengan Tuhan ataupun menderita karena Tuhan maka kita adalah orang yang berhak menerima janji Allah dan disebut anak yaitu juga ahli waris.

2. Penderitaan membawa kita untuk menerima Kemuliaan Allah.
Dalam Roma 8:17 pun dijelaskan bahwa yang menderita bersama-sama dengan Dia selain menjadi ahli waris maka kita juga akan dipermuliakan bersama dengan Allah.

Menderita bersama dengan Tuhan artinya kita berbahagia karena Tuhan menyediakan Penghibur yaitu Roh Kudus yang akan meyakinkan iman kita bahwa penderitaan yang kita alami di dalam dunia ini bagi Tuhan kecil dibandingkan dengan kemuliaan yang akan kita terima.
Roma 8:18 " Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita."
2 Korintus 4:17 " Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. 
Inilah yang menjadi penghiburan buat kita yang menderita bersama dengan Tuhan bahwa, penderitaan di dunia ini ringan, tidak kekal dan terbatas tetapi ganjaran buat kita adalah kemuliaan yang kekal. Amin!

3. Penderitaan akan membawa kita merasakan kekuatan Allah.
1 Korintus 10:13 " Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya."
Filipi 4:13 " Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
Kunci kebahagiaan dalam penderitaan di dalam Tuhan adalah kita akan menerima kekuatan yang Tuhan berikan ketika kita menderita. Inilah yang dimaksud ketika Tuhan Yesus mengajarkan tentang Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Bahwa orang yang ikut menderita di dalam Tuhan tidak akan pernah ditinggalkan, tetapi justru dalam penderitaan itulah kita akan menerima janji Allah akan kemuliaan yang kekal dibandingkan dengan penderitaan yang tidak kekal bahkan kita akan mengalami Kuasa Allah bekerja didalam kita, serta Roh Kudus yang akan selalu menghibur dan menguatkan iman kita.


HALELUYA.












Tuesday 1 April 2014

Mengalami Kehadiran Tuhan


Ringkasan Khotbah Minggu, 1 Desember 2013
Pdt. N. Runkat

Kisah Para Rasul 10:40-41 "Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati."

Ayat-ayat diatas merupakan khotbah atau Kesaksian Petrus tentang Yesus Kristus kepada Kornelius. seorang yang bukan Yahudi tetapi rindu akan kebenaran Firman Tuhan. Yesus Kristus telah disalibkan karena dosa umat manusia, masuk dalam dunia maut tetapi pada hari yang ketiga Allah membangkitkanNya. Setelah kebangkitan, Yesus menampakkan diri kepada murid-muridNya. Penampakan Yesus kepada murid-muridNya ini menunjukkan kehadiranNya. Murid-muridNya yang saat itu merasa frustasi, kehilangan arah dan harapan tetapi  kehadiran Yesus adalah untuk menghibur, menguatkan dan menunjukkan kepada murid-muridNya bahwa Ia telah menang atas maut, ini adalah suatu kabar kemenangan di tengah penderitaan murid-murid setelah kematian Yesus. Tetapi mengapa tidak kepada semua orang? Mengapa hanya kepada orang-orang yang ditentukan saja? Allah telah menentukan siapa saja yang mengalami kehadiranNya, ini berarti ada kriteria khusus.
Matius 5:8 " Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah."
Tuhan menampakkan diriNya hanya kepada orang-orang pilihanNya yaitu  mereka yang hidup dalam kekudusan, yang mau menderita bersama Kristus, yang mata hatinya diterangi iman, yang hidup selalu didalam Tuhan, yang taat akan Firman Tuhan dan yang hatinya suci. Tuhan menampakkan diriNya sama dengan menunjukkan kehadiranNya dan apabila Ia hadir maka akan ada mujizat seperti pada waktu Petrus gagal menangkap ikan ( Yoh 21:1-14), memberikan penghiburan (Yoh 20:19-20), menguatkan hati yang lemah (Yoh 20:27-28) , membela serta memberikan kemenangan. Jika kita hidup di dalam Tuhan maka kita akan selalu bersukacita karena ada iman, walaupun banyak tantangan tetapi Tuhan menunjukkan kehadiranNya dan mewujudkan KuasaNya yang tidak terbatas di dalam kita.

Orang-orang yang mengalami kehadiran Tuhan inilah yang merupakan saksi-saksi Tuhan juga. Karena bukan kepada seluruh bangsa Ia menampakkan diri tetapi hanya kepada saksi-saksi. Sebelum Yesus terangkat naik ke Sorga, Ia memberikan Amanat Agung :
Kisah Para Rasul 1:8 " Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Saksi Tuhan akan diperlengkapi dengan Kuasa Roh Kudus dan sebagaimana Rasul-Rasul menantikan perjanjian Allah dengan SEHATI BERTEKUN dalam DOA (Kis 1:12-14), marilah kita tetap bertekun dalam Doa dan tetap minta selalu dipenuhkan KUASA ROH KUDUS karena Tuhan akan menampakkan diri lewat KuasaNya, lewat Firman Allah dan lewat Roh Kudus, itulah tanda kehadiran Tuhan. Dalam Kisah Rasul 1:3 menyatakan bahwa Yesus berulang-ulang menampakkan diri, mengadakan mujizat dan berbicara tentang Kerajaan Allah maka bila kita hidup sebagai saksi Tuhan dan bertekun dalam Dia, Tuhan akan menunjukkan kehadiranNya dalam hidup kita. Mengadakan mujizat, menguatkan iman kita, memberikan kemenangan-kemenangan dalam keterbatasan hidup kita. Carilah Hadirat Tuhan selalu!


HALELUYA