Penulis : Ibu Pdt. Elsye Limpele -Runkat
sambungan dari sub artikel Penyalahgunaan Narkoba dan akibatnya
Efektivitas Iman Kristen Mengantisipasi
Kenakalan Remaja dan Penyalahgunaan Narkoba
Iman Kristen
menempatkan Tuhan Yesus Kristus sebagai pusat kebenaran di atas segalanya
dengan memungkinkan segala sesuatu menjadi baik kembali, sehingga remaja
menjadi manusia baru yang utuh-integral, yaitu manusia yang beriman dan
berakhlak, serta bermanfaat atau berguna, baik secara personal-individu maupun
secara social bagi kemuliaan Tuhan Yesus Kristus.
Beriman kepada
Allah berarti mengamini dengan segenap akal dan kepribadian serta cara hidupnya
terhadap segala janji Allah yang telah diberikan melalui Firman Tuhan dan
karya-Nya. Janji Allah adalah bahwa di dalam Tuhan Yesus Kristus Allah telah
mendamaikan orang berdosa dengan diri-Nya sendiri, sehingga segenap hidup orang
beriman dikuasai oleh keyakinan yang demikian. “Ia datang dan memberikan damai
sejahtera kepada kamu yang “jauh” dan damai sejahtera kepada mereka yang
“dekat”, karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk
kepada Bapa” (Efesus 2:17-18).
Iman Kristen
bersumber pada Allah, yaitu Firman Allah. Dari Firman-Nya kita mengenal
keberadaan Allah yang tidak berubah, dan kekal. Allah adalah Roh adanya
(Yohanes 4:24). Dia adalah Allah yang hidup (I Timotius 6:16). Allah hadir
dimana-mana pada saat yang bersamaan. Jarak atau kegelapan tidak dapat
menyembunyikan orang berdosa dari pengawasan Allah (Mazmur 139:7-10). Dia Allah
yang Mahakuasa, sanggup melakukan apa saja sesuai dengan sifat-Nya sendiri,
atau hal-hal yang berada dalam rencana-Nya. Dia mengetahui segala sesuatu dalam
hidup manusia. Dia Kudus, hal ini menginsafkan kita betapa jauhnya jarak antara
Allah dan kita, manusia, sebagai orang berdosa, yang perlu pengampunan-Nya,
Yesaya 6:1-7. Dengan sifat Allah yang kasih adanya, maka manusia ditebus dari
dosa dengan mengorbankan Anak-Nya Yang Tunggal untuk mati di kayu salib,
Yohanes 3:16. Sehingga pemulihan hubungan dan kehidupan pribadi dapat terjadi
di dalam Tuhan Yesus Kristus.
- Remaja dan kehidupan imannya
Kehidupan iman seseorang berkaitan erat dengan
kerohaniannya. Roh manusia adalah bagian terdalam manusia di mana Roh Kudus
seharusnya berdiam, sehingga tubuh benar-benar sebagai bait Allah yang kudus.
Anak-anak remaja mencari satu tujuan dalam keburaman identitas
dirinya. Ketika Tuhan turun dan datang mengunjungi mereka, dan ketika Dia
membuka mata mereka terhadap panggilan yang telah ditetapkan baginya, maka
sekonyong-konyong remaja akan termakan oleh visi tersebut. Tiba-tiba semua hal
yang berbau duniawi tidak menimbulkan ketertarikan lagi. Remaja dapat merasakan
pengalaman religius. Ketika dia ingin mengetahui alasan-alasan yang kuat
pentingnya beriman kepada Kristus, hal itu harus dapat diterima oleh akal
budinya dan bila perlu harus ada bukti-bukti kerinduan yang terdalam untuk
berjumpa dengan Tuhan secara pribadi, suatu indikasi bahwa perkembangan hidup
remaja disadari sebagai keinginan untuk bersekutu dengan Dia. Sebab itu fakta
Kristus yang datang sebagai Penyelamat dalam histories sangat menggetarkan hati
mereka.
Inilah tugas umat Tuhan terhadap generasi remaja kita
sebagai bagian dari anggota Tubuh Kristus di muka bumi ini bagi kemasyuran nama
Allah kita.
a. Orang tua, keluarga dan remaja.
Peranan orang tua
atau keluarga di tengah-tengah kaum remaja sangat besar. Merekalah yang
memberikan teladan bagi ukuran nilai-nilai moral dan semangat juang yang
menentukan. Pengarahan yang bijaksana, pemahaman yang memadai, sangat
diperlukan kaum remaja. Setiap orang tua harus dapat menerima bahwa setiap anak
adalah ciptaan yang berharga di mata Tuhan. Sedangkan mengembangkan pribadi
remaja berarti mengerti bahwa remaja mempunyai pergumulan emosi yang lebih
banyak di dalam kehidupannya, sebab itu galilah dan kembangkan potensi yang ada
padanya dan jangan memaksakan sesuatu yang belum mampu dikerjakannya.
Dengan meletakkan
fondasi pertumbuhan iman dalam Firman Allah, orang tua dapat membantu remaja
membangun kerangka kehidupan rohaninya dengan memberi teladan untuk meneruskan
nilai-nilai integritas, kesetiaan, kasih dan kejujuran dengan
mendemonstrasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua juga perlu
mengkomunikasikan kasih disertai kebenaran, disiplin, dan sukacita. Menjadi
sahabat bagi anak remaja sangatlah berarti terlebih ketika mengatasi
kesulitan-kesulitan remaja dengan berusaha terbuka kepada remaja, sehingga
mereka dapat membuka diri atas kesulitan-kesulitan yang menekan perasaannya.
Kesulitan remaja berkaitan dengan pertumbuhan fisik dan perkembangan
emosionalnya, serta lingkungan social yang dihadapinya.
Berdoa bersama
remaja dengan percaya kepada Allah saat menyerahkan segala kesulitan itu kepada
Allah. Atmosfir rohani yang diciptakan oleh ayah dan ibu akan menunjukkan apa
yang terpenting dalam kehidupan mereka. Ketika meningkatkan doa dalam kehidupan
keluarga, kita mengembangkan spiritualitas yang menarik dan aktif dengan Tuhan.
Pengabdian kepada Allah ini dapat menjangkau ke seluruh kehidupan masa kini dan
masa mendatang. Anak remaja yang berlatar belakang sangat nakal, bahkan yang
sudah sempat menghisap ganja dan seolah-olah tidak ada harapan sama sekali,
dengan kuasa Tuhan melalui doa yang penuh iman kepada Tuhan Yesus Kristus, ia
dapat diubahkan-Nya menjadi manusia baru. Remaja akan berjalan dalam kehidupan
yang baru dalam keselamatan Kristus, sehingga dapat berkembang di dalam
anugerah Tuhan. “Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit
itu dan Tuhan akan membangunkankan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka
dosanya itu akan diampuni. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan
saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin
didoakan, sangat besar kuasanya” (Yakobus 5:15-16).
b. Gereja dan remaja
Gereja bertanggung
jawab memberikan pemahaman bagi setiap umat Tuhan alasan mengapa seseorang harus
beriman kepada Kristus dalam kehidupan kekristenannya. Melalui Gereja Tuhan
ingin menyatakan pemeliharaan-Nya dan pengembalian status hidup manusia yang
telah jatuh ke dalam dosa menjadi hidup seperti pada penciptaan pertama, bahkan
dalam kelimpahan dan keutuhan. Gereja harus dapat menyatakan “Kasih Bapa” bagi
remaja bahwa Allah selalu perduli dan mengasihi remaja seperti layaknya seorang
bapa kepada anak-anaknya, Ia akan memberikan yang terbaik bagi umat-Nya. Di
samping itu, Gereja harus mensosialisasikan pendidikan pencegahan
penyalahgunaan narkoba, mengadakan pendidikan-pendidikan Kristen yang baik dan
benar alkitabiah.
Para remaja Kristen
juga harus mengerti tentang prioritas hidup sebagai anak-anak Allah. Ia harus
melihat dirinya sebagai ‘Tim penyelamat’ Allah dalam misi menyelamatkan
manusia. Remaja yang bergerak dalam doa bagi jiwa terhilang akan bekerja
sebagai satu tim dan mendorong satu sama lain dalam doa dan pelayanan bagi
Allah. Dari sisilah ada kuasa untuk bersaksi lebih baik lagi dibarengi dengan
cara hidup mereka dan kesaksian yang berpusat pada Tuhan Yesus Kristus.
Kesaksian dengan strategi penginjilan yang tepat dalam koridor Firman Tuhan dan
pengurapan Roh Kudus akan menghasilkan banyak remaja Kristen yang akan keluar
dari ‘tempat persembunyiannya’ dan mulai terlibat dalam aktivitas persekutuan
anggota Tubuh Kristus dan Kristus sebagai Kepala.
Gereja
bertanggung-jawab menciptakan lingkungan yang tepat bagi remaja sesuai
pengajaran Firman Allah, Roh Kuduslah yang mengembangkan, membina, dan menarik
penyerahan mereka kepada panggilan Tuhan serta memberi penglihatan mengenai
bagaimana mereka dapat menjadi murid-murid Tuhan Yesus yang berlipat ganda. Roh
Kuduslah yang menggerakkan.
Tuhan menaruh hati
untuk umat-umatNya. Hati-Nya terbeban bagi orang-orang terhilang. Kegerakan
Tuhan ini seharusnya tidak terkurung di dalam dinding-dinding gedung Gereja.
Kebangunan rohani harus dapat membangkitkan generasi muda belia ini dan memberi
dampak yang dahsyat dan ajaib di tengah-tengah masyarakat kita.
c. Tuhan Yesus dan remaja
Topik ini adalah
pusat dan teladan sempurna bagi iman dan kekristenan remaja. Inilah persekutuan
yang paling sempurna dalam hidup manusia, apabila ia dapat berjumpa dengan
Tuhan Yesus Kristus. Persekutuan vertical-horizontal setiap umat Tuhan dengan
sesama dan Tuhannya.
Dan Kristus adalah tujuan sejati kita. Sebab Dia adalah Tuhan dan
Juruselamat umat manusia. “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi
mereka yang ada di dalam Kristus Yesus” (Roma 8:1).
Ketika Yesus Kristus
menjadi korban tebusan dan korban pengganti, Ia telah menolak segala hal yang
dapat menghilangkan rasa sakit. Ia menolak anggur bercampur empedu. Dia ingin
manusia tahu bahwa diri-Nya pun merasakan pedihnya aniaya (Matius 27:34-35).
Yesus Kristus dapat mengerti masalah dan penderitaan manusia, karena Ia telah
mengalaminya. Winkie Pratney dalam bukunya “Api di Kaki Langit” mencatat : “Di
atas kayu salib saat Dia mati bagi dosa kita, dengan segala luka dan
penderitaan-Nya, Dia ditawari ramuan obat yang manjur untuk membunuh rasa
sakit. Namun Dia menolaknya. “Sebaliknya sama seperti kita, Ia telah dicobai,
hanya tidak berbuat dosa” (Ibrani 4:15). Di saat yang sebenarnya dapat
dibenarkan menggunakan obat terlarang atau minuman keras, Dia menolaknya. Dia melakukannya
demi Anda”.
Tuhan Yesus telah
memulihkan hubungan manusia dengan sesama dan Bapa di surga oleh darah-Nya di
kayu salib (Efesus 2:13-18). Obat penawar rasa sakit itu tidak dapat
menggoda-Nya untuk berpaling dari kehendak Allah. Dia mengerti segala
penderiataan manusia dan telah sanggup memulihkan orang berdosa dari segala
kejahatannya dan mengembalikan mereka kepada Allah. “Karena kita sekarang
mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh
berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah
imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita,
sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab
itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia,
supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat
pertolongan kita pada waktunya” (Ibrani 4:14-16).
Kebangkitan Kristus
dari kematian membuktikan kemenangan yang besar setelah pengorbanan-Nya yang
sempurna. Kebangkitan-Nya mengandung harapan bahwa di dalam Tuhan Yesus ada
masa depan yang penuh sukacita. Roh Kudus yang telah tercurah di kamar loteng
Yerusalem masih tercurah bahkan lebih hebat lagi tercurah bagi Gereja Tuhan di
akhir zaman menjelang kedatangan Tuhan kedua kalinya. Tuhan Yesus adalah
Pembaptis dengan Roh, juga akan memberikan Roh Kudus bagi para remaja agar
mereka diperlengkapi dengan kuasa Allah untuk menang dari kegelapan dosa, dunia
dan iblis, serta memenangkan generasinya yang terhilang bagi Kristus. Kuasa
Yang Mahatinggi itu pula yang membentuk kepribadian remaja dengan karakter
Kristus untuk menjadi berkat bagi sesama manusia dan memuliakan Tuhan.
- Remaja dan masa depan
Setiap anak remaja dapat memiliki masa depan yang penuh
harapan di dalam Kristus. Mereka dapat bergerak dengan iman menuju masa depan
dalam kuasa Kristus. Bergerak dengan iman berarti, bahwa mereka harus berakar
kuat ke dalam dan bertumbuh di dalam Kristus. Berakar artinya, bertumbuh dan
bertambah di dalam kekudusan, yaitu kedewasaan iman dan pengetahuan tentang
taat kepada Kristus, bahwa kita harus menerima Kristus, serta hidup dan tetap
berjalan di dalam kebenaran Kristus (Kolose 2:6-7). Sedangkan bertumbuh di
dalam Kristus terlihat dari buah-buah kekristenannya, yaitu melalui tutur kata,
perilaku, kemauan, dan pemberitaan Injil baik dengan kesaksian lidah dan
palayanan kasih secara kongkrit, baik secara jasmani maupun rohani, perbuatan
dalam pimpinan Roh Kudus.
Dengan demikian, remaja akan mempunyai pengruh yang baik
bagi dunia, sebagai garam dan terang dunia seperti yang dikatakan oleh Tuhan
Yesus, maksudnya :
-
Remaja Kristen berbeda secara
asazi dari non Kristen; Allah memanggil untuk menjadi “kudus” (I Tesalonika
4:7)
-
Remaja Kristen harus masuk ke
dalam masyarakat non Kristen; secara social mereka tidak boleh memisahkan diri
dari masyarakat lainnya.
-
Remaja Kristen mempengaruhi
masyarakat non Kristen; dapat menghindari kebusukan social dan menghilangkan
kuasa kegelapan.
-
Remaja Kristen harus
mempertahankan kelainan Kristen mereka; mempertahankan keyakinan-keyakinan,
nilai-nilai, tolok ukur dan gaya hidup kristiani (Matius 6:8).
Remaja yang bergerak dalam kuasa Allah sanggup
memenangkan masa depannya. Seorang remaja yang pernah terlibat dalam kenakalan
remaja dan penyalahgunaan narkoba mungkin dibayangi oleh rasa takut akan
kehilangan masa depan. Namun di dalam Tuhan Yesus, mereka akan memenangkan masa
depan (Yeremia 29:11-14). Apabila rohani telah dipulihkan, maka pekerjaan
kesembuhan Ilahi pada tubuh jasmani bukanlah perkara yang mustahil bagi Allah
dan orang percaya. Allah yang memulihkan hidup mereka akan memberkati tubuh,
jiwa dan roh, setelah mereka mencari dan berseru kepada Allah. Mereka tidak
lagi diperbudak oleh narkoba, seks bebas, mabuk-mabukkan, dan lain-lain, sebab
mereka adalah milik Tuhan Yesus Kristus.
Masa lalu adalah sesuatu yang sudah berlalu, dan kita
tidak dapat memperoleh momentum apapun untuk bergerak maju ke arah masa depan,
apabila masih saja membiarkan masa lalu tetap mengikuti kita. Yosua pernah
mengalami kegagalan, melakukan kekeliruan, karena tertipu (Yosua 9-10). Namun
ia menyesali dan memiliki komitmen untuk tetap berpaut kepada Tuhan, melayani
dan tetap beribadah kepada Allah. Ia telah melakukannya (Yosua 24:14-15). Ia dapat memenangkan tanah perjanjian itu bagi
bangsa Israel, suatu masa depan yang telah dijanjikan Allah. Yosua adalah
tentara militan, ia tetap berjuang, bangkit dari kegagalan, dan tetap beribadah
kepada Allah. Ia memiliki kasih kepada Allah dan sesamanya. “Ahli-ahli” iman
tidak dijumpai dalam Alkitab, tetapi orang-orang yang dengan iman memiliki masa
depan, mereka adalah orang-orang yang menempatkan kegagalan-kegagalan mereka di
bawah darah Anak Domba dan menyembah Dia yang mampu untuk membereskan segala
sesuatu dengan diri-Nya sendiri.
Masalah kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba
hanya dapat diatasi dan ditanggulangi dengan efektif dan tuntas sempurna
apabila Tuhan Yesus ditempatkan sebagai Pengendali segala sesuatu. Terapi
medik-psikiatrik tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut secara maksimal,
tanpa disertai dengan doa yang penuh kuasa Allah, untuk pemulihan tubuh, jiwa
dan roh dengan sempurna. Bersama dengan Kristus, remaja belajar menggumuli
masalah dalam lingkungan social dan pribadinya dengan dasar tanggung jawabnya
kepada Tuhan dan sesama, seiring dengan sifat dinamis remaja yang selalu
berjuang untuk mewujudkan cita-citanya. Remaja hendak memperbarui masyarakat
dan ingan memberantas segala sesuatu yang jelek, yang jahat, yang merintangi
perkembangan dunia ke arah keadilan dan kemakmuran. Dann kehendak Allah adalah
prioritas tertinggi untuk melaksanakan setiap aktivitas yang embangun iman
orang percaya.
- Mendapatkan sasaran hidup
Iman Kristen mengantar kepada sasaran hidup yang tepat
dan benar. Usia remaja seringkali didefinisikan sebagai suatu pribadi dalam
masa transisi atau masa perrtumbuhan atau perkembangan dari masa anak ke
dewasa, atau masa usia belasan tahun, secara fisiologis remaja bertumbuh
menjadi matang sebagaimana layaknya orang dewasa. Apabila kehidupan imannya
dibina secara berkesinambungan, maka remaja akan bertumbuh dewasa di dalam iman
dan kerohanian, sesuai sasaran Injil Kristus. Sehingga mereka bukan lagi
anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan
palsu manusia dalam kelicikan yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang
kepada kebenaran di dalam kasih untuk bertumbuh di dalam segala hal ke arah
Dia, Kristus, yang adalah Kepala (Efesus 4:13-15).
Menjadi dewasa dalam Kristus berarti menjadi serupa
dengan Kristus (Roma 8:29). Dan kemuliaan adalah bagi Allah di dalam Tuhan
Yesus Kristus. Kepuasan bagi orang dosa hanya merupakan suatu berkat sampingan
dari Injil, bukan tujuan utamanya. Tujuan utama pemberitaan Injil sehingga
menghasilkan pertobatan dan pemulihan hidup kekristenan orang percaya ialah
Tuhan dipuaskan. Segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia, dan bagi Dia
kemuliaan sampai selama-lamanya (Roma 11:36). Puji Tuhan!!