Powered by Blogger.

Pages

Sunday 25 August 2013

Mengantisipasi Kenakalan Remaja dan Penyalahgunaan Narkoba dengan IMAN KRISTEN (part 2)










Penulis Ibu Pdt. Elsye Limpele-Runkat

sambungan dari sub artikel penyebab terjadinya kenakalan remaja

Penyalahgunaan Narkoba dan Akibatnya

            Narkoba disebut pula dengan NAZA, yaitu Narkotika Alkohol dan Zat Adiktif lain, atau NAPZA, Narkotika Alkohol Psikotropika dan Zat Adiktif lain.

  1. Kegunaan Narkoba
Penggunaan narkotika dan psikotropika dalam bidang farmasi dan kedokteran diatur dalam ketentuan Undang-Undang No 22 pasal 10 tahun 1977 tentang Narkotika, karena merupakan obat untuk terapi susunan saraf pusat. Narkotika pada jenis-jenis tertentu memiliki kegunaan bagi seseorang yang mengalami sesuatu penyakit. Dalam bidang medis terutama sebagai analgesik seperti morfin digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, dan mengurangi kecemasan pada penderita terhadap operasi. Ada juga yang dapat dipakai sebagai obat batuk, mencegah diare, dan sebagainya.
Sedangkan psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh sintetis pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan prilaku.
Dalam pengobatan detoksifikasi dan rehabilitasi social di kalangan professional psikiatri oleh klinik-klinik pemerintah maupun swasta, narkotika dipakai untuk merawat remaja-remaja korban penyalahgunaan narkotika. Hal ini aspek lain dari narkoba. Jadi pemerintah hanya menyediakan obat-obat narkotika dalam jumlah yang sedikit, sebab digunakan hanya untuk keperluan dalam bidang medis atau kedokteran.

  1. Akibat Penyimpangan Penggunaan Narkoba
Stimulansia pada acstacy dan shabu-shabu tidak digunakan dalam bidang kedokteran, melainkan hanya sebuah ‘Designed Substance’, dibuat hanya untuk bersenang-senang. Keduanya adalah golongan psikotropika. Ecstacy mempunyai efek stimulansia, psikodelik yang digunakan dengan maksud rekreasi oleh penggunanya. Biasanya digunakan agar dapat menari semalam suntuk tanpa mengenal lelah, bahkan dapat memberi khayalan halusinasi.
Shabu-shabu adalah zat metilamfetamin dengan dampak lebih kuat dan cepat daripada ecstacy, karena langsung mempengaruhi fungsi saraf otak. Penggunanya dalam jangka panjang bias terkena stroke, kehilangan berat badan, kerusakan hati dan detak jantung menjadi tidak teratur.
Sedangkan penyimpangan penggunaan narkotika menyebabkan antara lain : Ganja akan menyebabkan perasaan lelah luar biasa, paranoid, dan psikosis bagi pengguna over dosis. Opium atau candu diolah untuk menghasilkan morfin dan kodein murni. Morfin memiliki daya eskalasi yyang relatif cepat. Pengguna morfin menjadi sukar berpikir dan tidak perduli terhadap lingkungan. Heroin, atau diamorphine digunakan dengan cara diisap, disedot atau disuntikkan melalui kulit. Pengguna heroin untuk pertama kali sering mengalami mual-mual, muntah dan gatal-gatal. Ketergantungan fisik berkembang dengan penggunaan rutin atau setiap hari. Kokain digunakan dengan cara dihisap. Menghisap kokain adalah cara efektif untuk membawanya ke otak secara cepat. Efek anestesi local kokain adalah kemampuannya untuk memblokade konduksi saraf.
Alkohol banyak dibuat dalam bentuk minuman. Mengkonsumsi alcohol secara berlebihan dan ketergantungan yang mengikat pada minuman beralkohol sangat berbahaya. Meskipun toleransi berkembangnya lambat, namun gejala putus zatnya dapat berakibat fatal bila tidak diobati.
Akibat penyalahgunaan narkoba bagi korban yang teradiksi obat-obat terlarang itu dapat bersifat membahayakan bagi pribadi pemakai dan juga bagi masyarakat. Bahaya bagi pribadi pemakai menimbulkan efek-efek, antara lain :
-          Euphoria : Suatu rangsangan kegembiraan yang tidak seimbang dengan kenyataan dan kondisi badan Simpanan Investasi pemakai, pengguna dalam dosis yang tidak begitu banyak.
-          Dellirium : Menurunnya kesadaran dan timbul kegelisahan yang dapat mengganggu gerakan anggota tubuh, dengan dosis yang lebih banyak dari euphoria.
-          Hallusinasi : Mengalani khayalan, misalnya melihat dan mendengar yang tidak ada pada fakta.
-          Weakness : Kelemahan yang dialami fisik atau psikis.
-          Drawsiness : Kesadaran merosot seperti orang mabuk, ingatan menjadi kacau, dan mengantuk.
-          Coma : Keadaan Simpanan Investasi pemakai sampai pada puncak kemerosotan yang akhirnya dapat membawa kematian.

Sedangkan bahaya bagi masyarakat yaitu para pecandu narkoba meresahkan masyarakat dengan kriminalitas perampokkan dan pembunuhan untuk mendapatkan uang bagi pembelian narkoba.








0 comments:

Post a Comment