Powered by Blogger.

Pages

Friday 27 December 2013

Undangan Perayaan Natal GPdI Negara



HADIRILAH !!

Perayaan Natal Gereja Pantekosta di Indonesia
Jemaat Negara


Hari & Tanggal : Sabtu, 28 Desember 2013
Waktu              : 18.00 wita s/d selesai
Tempat             : Gereja Pantekosta di Indonesia
                          Jl. Arjuna no 15
                          Negara - Bali

Tema Perayaan Natal  Yohanes 1:1a "Pada mulanya adalah Firman".
Saksikan drama Natal yang berjudul "Ketika Tuhan berfirman maka segala sesuatu jadi"



TUHAN YESUS MEMBERKATI


Wednesday 25 December 2013

Selamat Hari Raya Natal



 Gembala dan segenap Sidang Jemaat 
Gereja Pantekosta di Indonesia Jemaat Negara 
mengucapkan :


Selamat Hari Raya Natal
25 Desember 2013

Tuhan Yesus memberkati










Monday 23 December 2013

Natal; Hadiah keslamatan untuk seluruh umat manusia.







Bacaan Renungan Firman Tuhan : Lukas 2:21-40

Lukas 2:30 "Sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari padaMu"

Natal selalu identik dengan hadiah. Di bawah pohon natal yang sudah dihias selalu ditaruh berbagai macam hadiah. Santa Claus menjadi lambang resmi Natal untuk memberikan hadiah-hadiah untuk anak-anak yang baik dan tidak nakal. Terkadang ada beberapa tradisi untuk bertukar kado di hari natal. Semuanya mengajarkan kebaikan yaitu membagi kasih kepada sesama tetapi mari kita melihat kado natal yang sesungguhnya untuk kita.

Saat Yesus lahir di dunia, mengikuti adat bangsa Israel yang diturunkan sejak zaman nabi Musa. Yesus sebagai anak laki-laki sulung, Ia harus dikuduskan dan diserahkan pada Allah. Kedua orang tuaNya, Yusuf dan Maria membawa Yesus ke Bait Allah untuk dikuduskan sambil membawa persembahan korban bakaran. Bukan dengan tidak sengaja, tetapi Allah mengatur suatu pertemuan antara Yusuf dan Maria serta Yesus dengan Simeon. Simeon adalah seorang yang benar di hadapan Allah serta saleh yang sangat merindukan penghiburan atas Israel . Bahkan dikatakan Simeon disertai dengan urapan Roh Kudus. Atas hal itu Allah menjanjikan kepada Simeon bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias.

Penantian panjang Simeon ini terjawab ketika ia dihantar Roh Kudus untuk masuk ke dalam Bait Allah bersamaan dengan ketika Yesus dibawa oleh kedua orang tuaNya untuk diserahkan. Simeon menyambut Yesus penuh dengan sukacita sambil memuji Allah, Lukas 2 :29-32 "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hambaMu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firmanMu. Sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari padaMu. yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umatMu, Israel."

Saat semua orang tidak menyadari kehadiran Yesus ke dalam dunia untuk menyelamatkan isi dunia, bahkan ketika Yesus masuk dalam pelayanan, murid-muridNya pun tidak mengerti tujuan kehadiran Yesus di dalam dunia. Semua hanya mengira bahwa Yesus datang sebagai Raja yang sanggup memberikan kesembuhan dan pembebasan atas bangsa Israel yang sedang dalam penjajahan. Mereka tidak dapat mengerti mengapa Yesus harus menderita disiksa dan disalibkan. Tetapi Simeon melalui karunia Roh Kudus yang ia terima dapat mengerti maksud dan tujuan Yesus hadir di dunia yaitu untuk membawa Keselamatan untuk seluruh dunia.

Seringkali tanpa disadari, saat Natal kita mengharapkan hal-hal yang hanya bersifat sementara. Jika harapan kita saat natal hanya untuk menerima hadiah. merayakan natal dengan meriah dan berkumpul bersama keluarga, harapan itu sangat tidak sebanding dengan tujuan Yesus hadir di dunia. Harapan seperti itu memang baik dan bila kita menerimanya harus disyukuri. Simeon telah menerima hadiah natal yang sebenarnya bahwa ia telah melihat Yesus sebagai pembawa keslamatan. Hatinya penuh dengan sukacita natal yang sebenarnya. Saat natal tiba, bila kita tidak menerima kado dan tidak dapat berkumpul bersama keluarga merayakan natal karena jarak yang jauh ataupun kita harus melewati natal tanpa anggota keluarga yang kita kasihi karena sudah pulang ke rumah Bapa, jangan kecewa! Ingatlah, semua hal itu tidak sebanding dengan apa yang Yesus lakukan 2000 tahun yang lalu, Yesus memberikan kado spesial untuk kita semua yaitu Keselamatan. -DHK-


Jika Yesus yang menjadi alasan kita untuk bersukacita, Kita tidak akan kecewa dan putus asa atas hal-hal duniawi yang tidak bisa kita dapatkan di hari Natal.




Friday 20 December 2013

Sukacita Menjelang Perayaan Natal




Bacaan Renungan Firman Tuhan : Lukas 1:39-45

Lukas 1:44 "Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan."


Setiap mendekati perayaan natal, pohon terang mulai dipasang, pernak pernik hiasan natal memenuhi seluruh pusat pembelanjaan dan lagu-lagu natal yang ceria mulai terdengar dimana-mana. Bahkan di setiap gereja mulai diadakan perayaan natal yang begitu menarik dan membawa berbagai pesan natal yang membawa sukacita. Ya, perayaan natal memang identik dengan suasana keceriaan, sukacita dan kedamaian. Bahkan hampir seluruh penduduk di seluruh dunia juga bisa merasakan sukacita natal ini setiap bulan Desember.


Kalau kita mau kembali pada kisah kelahiran Yesus di dalam dunia ini, sukacita itu dirasakan oleh kedua wanita yang dikisahkan dalam Lukas 1:39-45, Maria dan Elisabet. Saat itu Maria sedang mengandung Yesus dan Elisabeth sedang mengandung Yohanes pembabtis. Kedua wanita ini bisa dikatakan sangat istimewa karena menerima Kasih Karunia yang sangat besar dari Surga, karena Maria mengandung bukan dari benih duniawi tetapi dari Surga. Maria mendapatkan Karunia yang sangat besar karena ia terpilih sebagai ibu dari Juruslamat, Anak Allah, Raja segala raja. Sedangkan Elisabeth juga mendapat karunia yang besar karena mengandung pada masa usia yang sudah tua. Dunia mengatakan ia mandul, tetapi Tuhan menyatakan karunianya untuk membuka kandungannya.

Kasih Karunia yang mereka berdua terima dari Tuhan sangat besar dan membawa sukacita. Inilah awal dari sukacita yang kita rayakan setiap tahun di bulan Desember. Bahkan Yohanes Pembabtis ketika masih di kandungan ibunya melonjak kegirangan ketika mendengar salam dari Maria. Peristiwa ini sangat besar, bahkan sampai ribuan tahun manusia tetap merayakan sukacita ini. Namun walaupun Maria dan Elisabeth mendapat Kasih Karunia yang besar dari Surga tetapi mereka tetaplah orang-orang yang rendah hati dan sederhana. Walaupun Elisabeth merupakan istri dari seorang imam tetapi ketika bertemu dengan Maria dia berkata Lukas 1:43 "Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?" Elisabeth memberikan pengakuan tetang kebesaran Yesus sebagai Tuhan dan Maria sebagai ibu Yesus. Bahkan Maria walaupun mendapat Karunia yang besar untuk mengandung seorang Juruslamat namun memberikan pengakuan pada Lukas 1:38a "Kata Maria:"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan..." Maria memposisikan dirinya sebagai Hamba, suatu contoh Sukacita Natal yang sederhana tetapi penuh dengan berkat.

Menjelang hari Natal ini, sukacita yang ditawarkan juga seringkali berbeda. Perayaan Natal di dunia penuh dengan unsur komersil, Perayaan Natal di Gereja pun seringkali mengalami berbagai perdebatan dan konflik antar panitia perayaan Natal. Mari kita berkaca pada kisah awal Natal, Sukacita yang dialami Maria dan Elisabeth begitu indah mereka rasakan. Tidak dengan kemewahan namun penuh kesederhanaan di dalam Kasih Karunia Roh Kudus yang mereka alami. Biarlah Roh Kudus senantiasa menjamah hati kita supaya bisa merayakan natal sambil melonjak kegirangan seperti yang dialami Yohanes Pembabtis saat di dalam rahim ibunya.-YK-

Yesaya 9
(2) Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.
(4) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.



Tuesday 17 December 2013

Pujian yang Mengundang Kedasyatan Tuhan





Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 27 Oktober 2013
Pdt. Noch Runkat

Mazmur 29:10 " TUHAN bersemayam di atas air bah, TUHAN bersemayam sebagai Raja untuk selama-lamanya"

Air bah mengingatkan kita akan peristiwa pada zaman nabi Nuh dimana Allah menghukum manusia dengan mendatangkan hujan yang begitu lebatnya sehingga terjadi peristiwa air bah. Kekuatan air bah sangat dahsyat sehingga seluruh kehidupan di muka bumi ini musnah kecuali Nabi Nuh dan keluarganya serta hewan yang telah 'diamankan' di dalam bahtera Nuh. Walaupun Allah sudah berjanji tidak akan mendatangkan air bah lagi di dunia, mungkin kita bisa berkaca pada bencana Tsunami yang akhir-akhir ini sering terjadi. Sangat mengerikan dampak yang ditimbulkan oleh Tsunami hingga banyak korban jiwa. Bila dibandingkan Tsunami dan air bah tentu saja air bah lebih dasyat karna air bah mengakibatkan seluruh permukaan bumi tertutup oleh air.

Dapat kita bayangkan keberadaan Tuhan bersemayam di atas air bah, sungguh kedasyatan yang luar biasa. Tercatat juga kata 'air bah' dalam Wahyu 14 (1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis namaNya dan nama BapaNya (2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. (3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. (4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. (5) Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Kemuliaan Tuhan yang bersemayam di atas air bah juga diceritakan dalam kitab Wahyu ini tentang penglihatan adanya orang-orang yang menyanyikan pujian kepada Tuhan. Suara pujian dan musik kecapi itu terdengar seperti desau air bah hingga bisa kita bayangkan betapa dasyatnya pujian itu. Dan di dalam pujian yang seperti inilah Tuhan bersemayam dan menunjukkan kehadiranNya.

Alangkah indah hidup ini bila kita selalu hidup di dalam HadiratNya. Bila Tuhan hadir, kita tidak perlu takut akan apapun juga, karena Dia selalu beri kemenangan dalam hidup kita. Tetapi dalam Wahyu 14, Yohanes mendengar pujian yang mendatangkan Hadirat Tuhan itu dinyanyikan oleh seratus empat puluh empat ribu orang. Siapakah orang-orang ini? bisa kita lihat pada ayat yang ke 4-5. Mereka mempunyai kriteria sebagai orang-orang yang mampu mengangkat pujian hingga terdengar bagaikan desau air bah sehingga mengundang Hadirat Tuhan turun. Mereka adalah orang-orang murni, perawan artinya bukan orang yang tercemar dan tidak mengikuti keinginan dunia, mereka selalu mengikuti Anak Domba itu kemana saja Ia pergi artinya orang yang selalu ingin dekat dengan Tuhan, bahkan tidak ada dusta dalam mulutnya dan tidak bercela.

Hidup yang penuh kemenangan dan kedahsyatan akan kita alami bila kita ada di dalam hadirat Tuhan. Ada jaminan Firman Tuhan bila kita hidup dengan tidak bercela, tidak mengikuti keinginan dunia dan selalu dekat dengan Tuhan maka pujian kita akan mengundang KehadiranNya dalam hidup kita. Berdoalah dan minta tuntunan Roh Kudus untuk mengubah hati kita, mengubah hidup kita agar hidup sesuai dengan Kehendak Tuhan. Menjadi orang yang dekat dengan Tuhan akan selalu mengalami kedasyatan Allah yang luar biasa dalam hidupnya.


HALELUYA..





Tuesday 10 December 2013

TUHAN SANGGUP MENYEMBUHKAN SAKITKU ( Stevens Johnson Syndrome )

  

Ini kesaksian dari seorang anak yang duduk di kelas 3 Sekolah Dasar.

Pertengahan Bulan November saya mengalami sakit,awal sakit ini pada waktu saya bangun tidur,saya merasa mata saya tidak enak waktu membuka mata,saya bilang ke mama kalau mata saya sakit tidak enak untuk melihat dan badan saya juga demam,lalu mama segara memberi obat antibiotik agar demam saya cepat turun,tetapi keesokan harinya mata dan badan saya malah timbul bintil – bintil merah seperti kena cacar air sampai saya susah untuk membuka mata. Lalu mama dan papa segera membawa saya ke Rumah  Sakit,setelah di periksa dan di test laboratorium oleh dokter ternyata saya menderita penyakit Stevens Johnson Syndrome,saya sangat takut sekali dan mama papa pun juga sangat kawatir,waktu itu dokter juga menyarankan untuk di rawat di Rumah Sakit di Denpasar karena Rumah Sakit di tempat saya tinggal peralatannya belum memadai. Keesesokan harinya saya,mama,papa,dan opa langsung pergi ke Rumah sakit di Denpasar,setelah sampai di Rumah sakit ini,saya langsung di periksa lagi dan di rawat,saya sangat takut sekali akan penyakit ini karena kebanyakan yang menderita penyakit ini banyak yang meninggal,mama papa dan keluargaku yang lain pun ikut cemas,kami hanya bisa berdoa dan berserah kepada Tuhan,tim dokter pun juga berkata agar tidak cemas dan kawatir karena saya belum terlambat untuk berobat. Saya terus berdoa agar Tuhan menyembuhkan saya,meskipun saya masih kecil saya sangat yakin bahwa Tuhan sayang sama saya,penyakit separah apa pun Tuhan sanggup melakukan Mujizatnya bagi saya,keluaragku juga meminta bantuan doa kepada Bapak dan ibu gembala,serta jemaat,teman dan guru sekolah minggu agar saya cepat sembuh dan pulih. Setelah beberapa hari saya di rawat di Rumah sakit,dan saya pun sudah merasa sembuh karena saya sudah bisa melihat,bisa bicara,setelah di periksa Dokter dan Dokter pun juga berkata kalau saya sudah mulai pulih dan di perbolehkan untuk pulang,saya dan keluarga saya sangat senang waktu Dokter berkata demikian.
Saya sangat berterima kasih kepada Tuhan karena Tuhan menyatakan Mujizatnya kepada saya dan menjawab semua doa – doa saya. Sekarang saya bisa belajar,sekolah dan beraktifitas lain dengan sehat itu semua karena Kasih karunia Tuhan.Terima Kasih juga kepada semuanya yang telah mendukung dalam doa sehingga saya bisa sembuh dan pulih kembali.



Amsal 2 : 7 “Ia menyediakan pertolongan bagi orang jujur,menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya”.


Dia sanggup,Yesus sanggup
Melakukan perkara yang besar
Dia sanggup Yesus sanggup
Memulihkan yang terluka
Menyembuhkan yang menderita
Dia sanggup memulihkan hidupku...........


Jesus love you all.....








Friday 6 December 2013

TUHAN MENJAGAMU


Ini kesaksian dari seorang ibu rumah tangga.


Sekitar 3 minggu yang lalu,Suami saya di ajak pergi oleh temannya untuk service dan pasang mesin dinamo di daerah gianyar. Waktu itu suami saya pergi setelah selesai ibadah minggu pagi di gereja sekitar jam 11.00 dan saya masih ada ibadah sekolah minggu,setiap suami saya pergi kerja atau kemana pun dia pergi,saya selalu bilang hati – hati Tuhan Yesus memberkati. Dan sesampainya suami saya di gianyar dia telefon saya kalau dia sudah sampai di tempat tujuan dengan selamat, waktu itu dia sampai sekitar jam 20.00 karena macet. Setelah beberapa jam suami saya service dan pasang dinamo dia telefon saya lagi kalau sudah selesai dan akan segera pulang,saya pun bilang sekali lagi hati- hati Tuhan Yesus memberkati dan saya pun juga bilang kalau temannya mengantuk waktu mengendarai mobil lebih baik beristirahat saja sejenak tidak apa – apa,dari pada ada apa-apa di jalan karena waktu itu juga lagi hujan,suami saya juga bilang untuk saya beristirahat karena sudah larut malam,tetapi waktu itu saya tidak bisa untuk tidur,saya gelisah,kawatir memikirkan suami saya,saya takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan, lalu saya berdoa agar Tuhan menyertai,menjaga,melindungi suami saya dalam perjalanan,setelah berdoa saya merasa beroleh kekuatan dan ketenangan, saya diyakin oleh Tuhan agar jangan gelisah ataupun kawatir, dan saya sangat percaya bahwa Tuhan akan menyertai suami saya dan akan sampai di rumah dengan keadaan selamat tidak kurang suatu apa pun,setelah itu saya tidur sekirar jam 24.00. Lalu saya terbangun kembali jam 03.00 karena suami saya telefon karena sudah sampai di depan rumah tetapi kok suami saya di antar temannya dengan sepeda motor tidak dengan mobil,waktu itu saya sempat merasa ada yang tidak beres lalu saya membuka pintu belakang rumah karena suami saya meminta agar membuka pintu belakang saja,setelah masuk rumah muka suami saya pucat seperti orang kaget,lalu suami saya cerita kalau mobil yang di tumpanginnya dengan temannya mengalami kecelakaan, mobilnya hancur menabrak truk countener,saya langsung terkejut dan kaget waktu dia bercerita,saya langsung bertanya sama suami saya kok bisa?bagaimana kejadiannya?suami saya menjawab,itu karena temannya mengantuk padahal suami saya sudah mengingatkan untuk beristirahat sejenak tetapi temannya cuma berhenti sejenak minum dan cuci muka saja katanya menunggu ada pertamina,tetapi sebelum ada pertamina mobil ini mengalami kecelakaan terlebih dahulu,tetapi yang saya heran kok suami saya tidak ada luka cuma memar di dahi tetapi tidak ada masalah dan temannya pun selamat dari kecelakaan itu,Puji syukur dan tak henti – hentinya saya berterima kasih kepada Tuhan Yesus karena Tuhan menjawab setiap doa saya, dan Tuhan telah menyatakan mujizatNya kepada suami saya dari mara bahaya yang datang. Dan suami saya tetap sehat dan tetap beraktifitas seperti biasanya sampai sekarang itu karena kasih karunia Allah kepada keluarga kecil kami. Tidak ada yang mustahil bagi orang yang selalu percaya,berharap dan mengandalkan Tuhan. Untuk itu kiranya kita tetap setia kepada Tuhan, karena Tuhan selalu setia kepada kita.

Bagi Tuhan tak ada yang mustahil
Bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin
MujizatNya di sediakan bagi ku
Ku di angkat dan di pulihkanNya....


God Bless You All.......



Tuesday 3 December 2013

Menaklukkan Pikiran untuk Kristus


Bacaan Renungan Firman Tuhan : Matius 16:21-28

Matius 16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus:"Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagiKu, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Kata-kata Yesus ini ditujukan kepada Petrus yang tidak terima ketika untuk pertama kalinya Yesus memberitahukan kepada murid-muridNya bahwa Ia akan menanggung banyak penderitaan dan akan dibunuh. Petrus yang selama ini 'dimanjakan' oleh kemuliaan, mujizat, perbuatan ajaib yang dikerjakan Yesus sehingga mata rohaninya buta mengira Hidup bersama Yesus tidak akan ada penderitaan. Pikiran Petrus ini seolah-olah 'rohani' dan terdengar mempunyai niat yang baik untuk menjauhkan Yesus dari penderitaan, tetapi yang ada dipikirannya hanya pikiran manusia dan bukan pikiran Allah dan itu tidak berkenan dihadapan Allah.

Hal yang menarik pada ayat ini adalah Yesus melihat Petrus tetapi yang dihardik adalah Iblis. Iblis membuat batu sandungan untuk Yesus melalui Petrus. Ini menjadi pertanda bahwa pikiran kita yang tidak diserahkan kepada Tuhan akan memberi tempat kepada Iblis untuk menjadi suatu batu sandungan kepada saudara kita yang lain. Dampak yang ditimbulkan hanyalah perselisihan diantara anggota jemaat, rekan sepelayanan dan saudara-saudara seiman yang lain, bahkan yang lebih buruk membuat orang yang belum mengenal Tuhan menjadi enggan untuk percaya kepada Tuhan. 

Bila pikiran kita tidak ditaklukkan dan diserahkan kepada Tuhan, maka yang kita pikirkan hanyalah kebenaran-kebenaran manusia saja. Materi, kebahagiaan dunia, keangkuhan hidup dan keuntungan pribadi saja yang kita pikirkan, walaupun bagi kita apa yang kita pikirkan bersifat rohani tapi jika itu bukan pikiran Allah maka kita memberikan tempat kepada Iblis untuk merusak hati kita dan membuat batu sandungan untuk orang lain. Renungkan Firman Tuhan setiap saat dan teruslah menjadi orang yang lapar akan kebenaran Allah maka Allah akan memuaskan kita dan memenuhi pikiran kita dengan pikiran Kristus. -DHK-

2 Kor 10:5 "Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus"