Powered by Blogger.

Pages

Monday 6 January 2014

Prinsip Korban Persepuluhan yang Alkitabiah (bagian 1)


Oleh : Pdt. Elsye Runkat


A. Dasar Peraturan

Dalam Alkitab kita temui dua peraturan yang mendasari korban persepuluhan, yaitu :

1.   Imamat Harun (Lewi), membayar persepuluhan kepada Melkisedek Ibrani 7:810  ; Bilangan18:21-32

2.   Imamat Melkisedek Kejadian 14:18-20 ; Ibrani 7: 1-10
      Persepuluhan tidak berasal dari hukum Taurat melainkan dari suatu pernyataan iman dan kasih terhadap anugerah dan berkat Tuhan dalam kehidupan Abraham, bapa semua orang percaya. Ternyata Lewi pun membayar persepuluhan kepada Melkisedek, Ibr 7:9-10.


            Perjanjian Baru dan Gereja Tuhan di akhir zaman mendasari korban persepuluhan itu menurut IMAMAT MELKISEDEK, yaitu Imamat Rajani, karena Imamat Melkisedek lebih agung dari Imamat Harun. Dasar Peraturan Imamat Melkisedek adalah Perjanjian Allah dengan Abraham (Ibrani 7:20-21). Perjanjian Musa, yaitu hukum Taurat, ditambahkan karena pelanggaran umat Israel (Galatia 3:19), berlaku hanya sampai digenapi oleh Kristus dan telah digenapi-Nya dan dibatalkan-Nya, Matius 5:17-18; Efesus 2:15; Ibrani 7:18-19; 10:8-9; Roma 10:4. Perjanjian yang diberikan kepada Abraham adalah Perjanjian yang kekal/tidak berubah (Ibrani 7:3-25) dan diteguhkan dalam Perjanjian Daud (2 Sam 7) dan digenapi, tidak dapat dibatalkan (Ibrani 6:13-18) serta dilanjutkan dalam Perjanjian Baru. Ini adalah perjanjian yang selama-lamanya berlaku bagi kita, Galatia 3:5-29; Ibrani 6:13-20; 7:22; 13:20. Ditetapkan oleh Allah, Ibrani 7:28, sedangkan imamat Harun ditetapkan oleh Taurat.

Yesus Kristus adalah penggenapan Perjanjian Allah dengan Abraham (Ibrani 6:17-18; Galatia 3:15-25). Melkisedek menyatakan diri kepada Abraham dan telah memperlihatkan kepadanya sarana penggenapan Perjanjian itu, yaitu, melalui TUBUH (roti) dan DARAH (anggur) Yesus Kristus. Sejak awal, kesudahannya sudah dinyatakan (Yesaya 46:9-10; 48:3; Amos 3:7). Waktu Yesus memberitahukan orang-orang Farisi tentang pengetahuan Abraham mengenai karya-Nya maka mereka mengambil batu untuk membunuh-Nya (Yohanes 8:56-59). Mereka telah mengerti penjelasan Yesus mengandung arti bahwa Abraham pernah berjumpa dengan Yesus. Yesus adalah Melkisedek abadi kita, Imam Besar dari Allah Yang Mahatinggi yang bertemu dengan Abraham. Melkisedek adalah suatu manifestasi Yesus Kristus,   pra-penjelmaan, kepada Abraham.

Jadi korban persepuluhan yang kita lakukan adalah dalam Imamat Melkisedek yang berdasarkan perjanjian Abraham, yaitu dalam Karya Keselamatan Yesus Kristus, melalui TUBUH dan DARAH-Nya.

B.   Makna Kebenaran

Korban persepuluhan dalam Imamat Melkisedek memiliki makna sesuai dengan arti nama dan kedudukan Melkisedek, yaitu: Raja Kebenaran, Raja Salem/Damai Sejahtera, Imam Allah Yang Mahatinggi (Ibrani 7:1-3). Raja Kebenaran menuntut keadilan, DOSA DIHUKUM, Yeh 18:4; Roma 6:23; 3:11-12,23; 5:10. Raja Damai menuntut perdamaian, KESELAMATAN DISEDIAKAN, I Tim 2:4; 2 Ptr 3:9. Yesus Kristus sebagai Imam Besar menurut Melkisedek Ibrani 6:20; 7:17, yang adalah manusia dan sekaligus Allah, dapat memenuhi semua yang diperlukan bagi keselamatan dan kesempurnaan manusia dengan menyediakan prinsip baru sebagai jalan hidup dan baru, yaitu PENJELMAAN dan SALIB. Untuk memuaskan tuntutan Raja Kebenaran dan Raja Damai harus ada jalan menghukum dosa dan sekaligus membuka jalan perdamaian. Salib Kristus dalah satu-satunya jawaban. Dosa telah dihukum dan rekonsiliasi sempurna diadakan Yesus di kayu salib.

Yesus harus mengalami penderitaan sebagai Manusia sebab itu Ia harus menjelma menjadi manusia, dan memenuhi semua persyaratan sebagai Imam Besar supaya Ia dapat diperlengkapi secara sempurna bagi tugas Imam Besar. Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, . . .Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat kudus …dengan membawa darah-Nya sendiri…betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup (Ibrani 9:11-14).
Maka makna kebenaran persepuluhan orang percaya di dalam Kristus adalah:
1)    Mengakui Yesus Kristus sebagai Imam Besar yang berhak menerima persepuluhan dari keturunan Abraham, yaitu orang-orang yang dibenarkan karena iman kepada Allah dalam Yesus Kristus dan diberkati bersama-sama Abraham, Gal 3:6-14.
2)    Menerima karya keselamatan Yesus Kristus dalam Pribadi dan menjadikan Yesus Kristus satu-satunya Allah yang benar dan kekal dan Juruselamat dunia, 1 Yoh 5:20
3)    Menerima hanya Tubuh dan DArah Kristus sebagai korban keselamatan yang menebus kita dari segala dosa melalui sakramen Perjamuan Kudus untuk mempersatukan kita dengan Allah dan sesama orang percaya di dalam Tubuh Kristus dan siap memberitakan Injil Kristus sampai Tuhan datang kedua kalinya. I Kor 11:23-30.
4)    Percaya bahwa Yesus Kristus adalah Jalan dan Kebenaran dan Hidup serta menjalani hidup sebagai pengikut-pengikut Kristus, Yoh 14:6
5)    Bukti orang percaya mengasihi Yesus Kristus, Yoh 14:15,21
6)    Bukti bahwa orang percaya adalah berasal dari Allah, tidak mengasihi dunia, 1 Yoh 2:15-17
7)    Bukti orang percaya rela untuk menjadi persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Allah, dalam kesetiaan hidup yang beribadah hanya kepada Allah dalam Kristus. RM 12:1.
8)    Bukti orang percaya yang berbahagia karena tidak menipu Allah, tetapi mentaati dan menghormati Allah dalam perintah-perintah-Nya, Maleakhi 3:6-12.
9)    Bukti orang percaya yang melimpah dengan ucapan syukur dan kaya dalam pelayanan kasih, 2 Kor 8-9.
10) Mengakui bahwa Allahlah yang memberkati, sehingga orang percaya dapat bekerja dan menerima hasil dalam segala usahanya di atas bumi, Kejadian 14:18-20; 38:22; Ul 8:18; Yak 1:5; I Tim 6:13; Efs 4:8
11) Mengakui bahwa sepersepuluh dari segala penghasilan dan segala yang diterimanya adalah MILIK TUHAN, suatu persembahan yang kudus bagi TUHAN, bagian dari pelayanan dan ibadah umat Tuhan, Imamat 27:30, dan kehendak Tuhan yang harus dilakukan, Maleakhi 3:10; 2 Raja 12;4; I Taw 16:29.
12) Mengakui Yesus Kristus sebagai Pengantara Perjanjian Baru yang mengikatkan orang percaya dengan Tuhan untuk selama-lamanya, bahwa orang percaya adalah umat Tuhan dan telah mengalami pengampunan dosa, terpanggil untuk menerima bagian kekal yang dijanjikan, Ibrani 8:6-12; 9:15.
13) Menyatakan kesaksian kita kepada dunia bahwa Kristus hidup, Ibrani 7:8
14) Mengakui kepemimpinan dan kekuasaan Kristus sebagai Raja Kebenaran dan Raja Damai, bahkan Raja di atas segala raja dalam Pemerintahan dan Kerajaan yang kekal, Yes 9:5; I Kor 15:25; I Tim 6:15; Wahyu 17:14; 19:16.

C.   Sikap yang benar

-       Segenap hati, Kol 3:23; Ef 6:6;2 Taw 31:21; Mzm 119:69.
-       Hati nurani yang murni, I Ptr 3:16.
-       Setia,taat, tulus 2 Taw 31:12, Titus 2:9-10; Mat 23:23
-       Rela memberikan kepada Tuhan, I Taw 29:5; 2 Kor 8:12;9:7
-       Rendah hati, Ams 21:14; Yak 4:10
-       Memberi dalam kekurangan, Mark 12:44; Luk 21:4
-       Jujur, tidak curang,Titus 2:7-10
-      Hormat dan takut kepada Allah, I Ptr 3:15; Ibr 12:28;Pengk 12:13;Ul 6:2,13;10:12Ams 15:16;Kis 9:31; Kol 3:22;Mzm 34:10;111;5
-       Sukacita, mengucap syukur,Mzm 100:2;Rm 12:8; 2 Kor 8:2;9:7
-       Keadilan dan kasih, Lukas 11:42; Mat 23:23

D.    Kewajiban semua orang percaya

Setiap orang Kristen yang mengaku percaya kepada Kristus adalah keturunan Abraham. Orang Israel dan suku Lewi telah memberi persepuluhan dengan perantaraan Abraham bukan hanya karena hukum Taurat. Perjanjian Baru menegaskan suku Lewi yang seharusnya menerima persepuluhan dari umat Israel sehubungan dengan jabatannya sebagai imam (Ibr 7:5), ternyata juga memberi persepuluhan karena mereka adalah keturunan Abraham, berada dalam tubuh bapa leluhurnya, ketika Melkisedek menyongsong bapa leluhurnya itu (Ibr 7:9-10;). Artinya, sekalipun mereka berada dalam keimamatan Harun tetapi suku Lewi memberi persepuluhan sebagai keturunan Abraham, sehingga secara tidak langsung persepuluhan itu diberikan kepada Imam Allah yang Mahatinggi yaitu Melkisedek, yang telah memberkati Abraham.

Orang yang percaya kepada Allah dalam Tuhan Yesus Kristus juga disebut keturunan Abraham, karena hidup dari iman Abraham (Gal 3:29, Roma 4:16). Dengan demikian bila Abraham memberikan persepuluhan kepada Allah melalui Imam Melkisedek demikian pula orang percaya harus berlaku sama dengan Abraham yaitu memberikan persepuluhan kepada Allah dalam Yesus Kristus yang telah menjadi Imam Besar untuk selama-lamanya menurut peraturan Melkisedek (Ibr 5:5-10; 6:20; 7:17).

E.   Manfaat dan akibat mengenai korban persepuluhan
  • Disebut sebagai orang yang berbahagia, karena Tuhan berkenan dan mencurahkan berkat sampai berkelimpahan bagi orang percaya yang membawa seluruh persembahan persepuluhan (Mal 3:10,12; Ul 26:15)
  • Segala belalang pelahap yang menghabiskan hasil tanah dan menyebabkan pohon anggur di ladang tidak berbuah akan dihardik oleh Tuhan (Mal 3:11).
  • Tidak mempersembahkan persepuluhan adalah mendatangkan dosa yaitu  melanggar kekudusan persembahan kudus sehingga berakibat kematian (Bil 18:32).


bersambung ke Seri Pelajaran Alkitab "Prinsip Korban Persepuluhan yang Alkitabiah (bagian 2)"












0 comments:

Post a Comment