Powered by Blogger.

Pages

Friday 19 September 2014

Anak yang terhilang




Ayat bacaan renungan : Lukas 15:11-32

Perumpamaan ini diceritakan Yesus untuk mengajarkan bahwa Bapa di Surga sangat mengasihi umat manusia. Diceritakan bahwa seorang bapa memiliki 2 orang anak. Anak yang bungsu meminta jatah warisannya dan pergi keluar dari rumah bapanya. Di luar sana ia berfoya-foya menikmati hidup dan akhirnya habislah hartanya. Demi mengisi perutnya, ia bekerja sebagai penjaga babi. Kelaparan membuat anak bungsu ini mau mengambil ampas yang menjadi makanan babi namun itupun tidak ada yang memberinya. Ia pun tersadar dan ingin pulang ke rumah bapanya, bahkan menjadi pekerja di rumah bapanya pun ia rela karena sudah merasa tidak layak dianggap anak lagi. Namun diluar dugaannya, kasih bapanya membuat ia diterima lagi, diberi jubah yang terbaik dan bapanya memotong anak lembu tambun lalu bersukaria.

Kisah ini mungkin sudah seringkali kita baca atau dengar, dan merasa kita tidak terhilang karena kehidupan kita tidak seperti gambaran anak bungsu ini, tetapi mari kita melihat dari sudut pandang yang berbeda. Anak sulung sangat marah ketika tahu adiknya pulang setelah habis hartanya dan diterima dengan baik oleh bapanya. Ia sangat sakit hati dan melancarkan protes kepada bapanya, ia mulai menghitung-hitung 'jasa'nya dalam bekerja dan ketaatannya kepada bapanya tetapi satu kalipun ia tidak pernah diperlakukan seperti yang bapanya perbuat kepada adiknya.

Luk 15:31 "Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu." Anak sulung ini tidak mengerti jika ia hidup dengan bapanya artinya ia memiliki segala kepunyaan ayahnya juga. Ketidakmengertian anak sulung dikarenakan selama ini ia hanya berusaha bekerja dan taat tanpa mengenal dan dekat dengan bapanya. Seringkali kitalah anak yang sulung ini, beribadah, melayani dan berdoa sebagai suatu rutinitas saja tetapi terhilang dari hadirat Tuhan sehingga tidak mengerti isi hati Bapa. Yang kita pikirkan hanyalah yang bersifat duniawi dan pandangan kita terbatas, padahal jika kita tinggal di dalam Bapa, kita memiliki segalanya. Anak yang bungsu walaupun ia terhilang tetapi ia kembali kepada bapanya, namun anak yang sulung walaupun ia diam dalam rumah bapanya ia menjadi terhilang karena tidak punya keintiman dengan bapanya. Jadi apakah engkau anak yang terhilang?-DHK-

simaklah video di bawah ini  yang mengingatkan tentang hubungan kita dengan Tuhan. Kita bisa saja disebut sebagai anak Tuhan, tetapi apakah kita bisa mengerti tentang maksud Tuhan atas hidup kita? Apakah kita hanya mengasihi Tuhan saat keadaan nyaman saja, tetapi apabila segala sesuatu menjadi sukar, kasih kita kepada Tuhan menjadi pudar?
Video ini penuh dengan keterbatasan untuk menggambarkan kasih Tuhan yang besar tetapi kiranya dapat menjadi pengingat buat kita untuk mengerti besarnya Kasih Tuhan itu.
Tuhan Yesus memberkati.








0 comments:

Post a Comment