Powered by Blogger.

Pages

Sunday 27 October 2013

Kedahsyatan Badai Allah bagi orang percaya



Ringkasan Khotbah Ibadah Minggu pagi, 06 Oktober 2013
Pdt. N. Runkat

Mazmur 29:9
"Suara TUHAN membuat beranak rusa betina yang mengandung, bahkan, hutan digundulinya; dan di dalam bait-Nya setiap orang berseru "Hormat"!"

Pada ayat pokok ini kita akan beralih pada bagian b yaitu "dan di dalam bait-Nya setiap orang berseru "Hormat"!". Perikop ayat di atas ini adalah "Kebesaran Allah dalam Badai". Badai Ilahi akan membawa efek yang berbeda bagi orang percaya dan orang yang di luar Tuhan. Bagi orang percaya, Badai Ilahi akan membangkitkan semangat dan imannya dan yang kedua adalah bagi orang yang di luar Tuhan, Badai Ilahi merupakan badai yang menghanguskan, menghancurkan, membinasakan. Badai Ilahi merupakan Kekuatan dari Allah yang tidak dapat diukur dengan ukuran manusia.

contoh Alkitab tentang Badai Ilahi yaitu dalam 2 raja-raja 2:11 "Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai." Ini merupakan kisah Elia diangkat ke Surga tanpa mengalami kematian jasmani. Kedahsyatan Tuhan digambarkan proses pengangkatan Elia melalui angin badai. Dalam Ayub 27:20 "Kedahsyatan mengejar dia seperti air bah, pada malam hari ia diterbangkan badai;" merupakan ayat dalam perikop "Tidak ada harapan bagi orang fasik". Ini merupakan badai Ilahi yang dirasakan orang yang berada di luar Tuhan. Bila Badai Ilahi datang tidak ada tempat perlindungan bagi orang fasik. Contoh lainnya terdapat dalam Yeremia 30:23 "Lihatlah, angin badai TUHAN, yakni kehangatan murka, telah keluar menyambar,--angin puting beliung--dan turun menimpa kepala orang-orang fasik."


Terdapat perbedaan yang jelas Badai Ilahi antara orang percaya dan orang yang tidak mengenal Tuhan. Elia mengalami sukacita surgawi ketika Badai Ilahi datang dan membawa dirinya naik ke Surga, sungguh sanggat indah jika kita ada di dalam Tuhan dan mengalami kedahsyatan-kedahsyatan Tuhan yang heran dan ajaib. Tetapi ini sangat berbeda bagi orang fasik ketika Badai Ilahi datang kepada mereka, tertimpa murka, mengalami ketakutan akan kebinasaan.


Bila kita kembali pada ayat pokok dalam Mazmur 29:9b bahwa di dalam bait Tuhan yang  menunjukkan orang-orang yang berada dalam bait/tempat/hadirat Tuhan akan mengalami Badai Ilahi yakni mengalami kedahsyatan Tuhan yang ajaib dan heran maka akan berseru "Hormat". Hormat berarti pengagungan, sujud, penyembahan akan keagungan, kemuliaan dan kedahsyatan Tuhan. Semua bahasa di dunia ini tidak akan dapat bisa menggambarkan kemuliaan Allah.

Kita sebagai percaya yang telah mengalami kedahsyatan Tuhan patut menaikkan pujian tertinggi kepada Tuhan Allah kita yang luar biasa. Dalam matius 21:8-11 "Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyembarkannya di jalan. Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!" Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: "Siapakah orang ini?" dan orang banyak itu menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea"." Yesus dielu-elukan di Yerusalem, orang yang mengelu-elukan Yesus mengetahui bahwa Yesus adalah Anak Daud yang datang dalam nama Tuhan, mereka telah melihat mujizat-mujizat ajaib yang telah dikerjakan Yesus. Mereka menghamparkan pakaiannya yang berbicara tentang KEHIDUPANNYA dan ranting pohon juga berbicara tentang pohon yang merupakan kehidupan dan rantingnya adalah cabang. Ini menunjukkan pengagungan kepada Tuhan sepatutnya kita tunjukkan dengan menyerahkan kehidupan kita bahkan setiap cabang dan aspek kehidupan kita, kita mau serahkan semuanya untuk Tuhan.

Muliakan Nama Tuhan selalu dalam kehidupan kita. Kita adalah orang-orang yang sudah ditebus dengan darah Kristus. Tidak ada sesuatupun yang layak kita persembahkan dihadapan Tuhan Allah semesta. Biarlah segenap hidup ini, kita mau persembakan kepada Tuhan sebagai persembahan yang kudus dan yang berkenan di hadapanNya. Agungkanlah nama Tuhan selalu dan ceritakan setiap perbuatan-perbuatanNya yang ajaib.

HALELUYA!

0 comments:

Post a Comment